KedaiPena.Com- Direktur Rumah Politik Indonesia (RPI) Fernando Emas mengaku miris melihat sikap jajaran anggota Komisi III DPR RI saat gelar audiensi terkait kasus seorang jaksa di Kejaksaan Negeri Tapanuli Selatan (Tapsel) Jovi Andrea Bachtiar yang ditangkap dan diproses hukum terkait kasus UU ITE, Kamis (21/11/2024).
Menurutnya, audiensi tersebut terkesan jadi panggung emosional para wakil rakyat belaka.
“Bukannya cari jalan tengah malah terlihat Jovi dijadikan pesakitan di gedung milik rakyat itu. Terkesan arogan mereka terhadap anak muda yang kritis. Jangan arogan kalian sebagai wakil rakyat. Dengar dan cari jalan terbaik dalam menyelesaikan masalah itu,” tegas dia saat berbincang di Jakarta, Jumat,(22/11/2024).
Mestinya, lanjut dia, suara-suara kritis dari generasi muda diakomodir dan diberikan apresiasi.
“Jangan malah dibungkam. Generasi muda akan antipati terhadap negaranya nantinya, jika suara mereka tak di dengar apalagi dibungkam,” tegasnya.
Sebagai salah satu pelaku sejarah dalam melawan pembungkaman kekuasaan kala itu (reformasi 98), ia menegaskan dukungannya terhadap jaksa Andrea untuk terus berjuang menyuarakan kebenaran.
“Apapun resikonya saudara Andrea harus tetap teguh berdiri melawan kemungkaran, rakyat bersama anda. You’ll Never Walk Alone,” tandasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena