KedaiPena.Com – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah meminta, Presiden RI Prabowo Subianto untuk melakukan evaluasi kepada para menteri yang berkinerja buruk di kabinet Merah Putih periode 2024-2029.
Hal itu disampaikan Dedi menanggapi hasil survei Center of Economic and Law Studies (Celios) terkait kinerja 100 hari kabinet Presiden RI Prabowo-Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Dalam survei Celios, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menjadi menteri dengan kinerja terburuk dalam 100 hari kabinet Prabowo-Gibran, mendapatkan nilai mendekati -150.
Kemudian, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi berada di urutan kedua sebagai menteri berkinerja terburuk. Setelah itu, diikuti oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia.
“Secara umum evaluasi diperlukan, mengingat kerja menteri akan berdampak pada kinerja Presiden, sekaligus untuk mengupayakan kabinet terbaik,” kata Dedi kepada awak media di Jakarta, Minggu (26/1/2025).
Dedi mengegaskan, saat ini lebih banyak sosok di Kabinet Merah Putih yang terkesan sekedar menduduki jabatan tanpa kerja yang sesuai dengan harapan publik.
“Utamanya, bagi beberapa tokoh yang selama ini cenderung bermasalah, mulai dari Budi Arie, Raja Juli, Yandri, dan beberapa lainnya. Bahkan, termasuk Satryo Soemantri, hingga Stella Christie,” tambah Dedi.
Dedi merasa, evaluasi berbentuk reshuffle kabinet Merah Putih tepat untuk dilakukan Presiden RI Prabowo lantaran masih di awal-awal pemerintahanya.
“Awal menjadi momentum pergantian, karena lambat atau tidaknya kinerja bisa dilihat di awal komposisi,” pungkas Dedi.
Laporan: Muhammad Rafik