KedaiPena.Com– Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS meminta Panitia seleksi (Pansel) calon pimpinan Tinggi Madya dan Pimpinan Tinggi Pratama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) harus transparan dan terbuka dalam menentukan siapa yang dilanjutkan pada tahapan akhir untuk kemudian diangkat menjadi deputi.
“Jangan ada titipan untuk diloloskan oleh Pansel oleh pihak-pihak tertentu namun lebih mementingkan pada penilaian yang didapatkan oleh masing-masing peserta seleksi,” kata Fernando dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu,(3/7/2024).
Fernando menegaskan, semua pihak harus memberikan perhatian terhadap seleksi dilakukan oleh Pansel untuk menghasilkan pemimpin yang memang memiliki kemampuan dan keahlian bidang yang dipimpin.
“Saya sangat berharap Komisi II DPR RI sebagai mitra BPIP juga selayaknya memberikan perhatian dan pengawasan terkait dengan proses seleksi Pansel untuk menghasilkan pejabat di lembaga Pembinaan Ideologi Pancasila sesuai dengan yang dibutuhkan,” papar Fernando.
Fernando menuturkan, BPIP merupakan salah satu lembaga yang sangat vital dalam menjaga Ideologi Negara sehingga dibutuhkan sosok yang memang benar-benar sangat memahami mengenai Pancasila.
“Jangan sampai Pansel meloloskan sosok yang tidak memahami secara baik mengenai Pancasila dari berbagai aspek sehingga tidak akan bisa kerja yang maksimal,” tegas dia.
Fernando berharap, agar pansel dapat memperhatikan track record calon Pimpinan Tinggi Madya dan Pimpinan Tinggi Pratama dinilai berdasarkan kedekatan dengan pimpinan atau pihak tertentu.
“Apalagi saat ini sangat dibutuhkan membumikan Pancasila secara baik terhadap berbagai pihak dan kalangan agar dapat diaplikasikan secara baik dalam berbagai bangsa dan bernegara,” tutur dia.
Fernando menuturkan, saat ini banyak persoalan dalam berbangsa dan bernegara seperti dalam pluralisme beragama yang dibeberapa tempat terjadi penutupan rumah ibadah karena tidak memahami secara baik nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila.
“Kembali saya berharap Panitia Seleksi Jabatan Tinggi Madya dan Pimpinan Tinggi Pratama melakukan seleksi secara jujur, transparan dan terbuka berdasarkan pada penilaian terkait dengan apa yang ingin di nilai oleh Pansel,” jelas dia.
Fernando ingin agar Presiden Jokowi dapat memberikan perhatian terhadap proses seleksi yang dilakukan untuk mengisi beberapa posisi Deputi BPIP.
“Karena terkait dengan lembaga yang melakukan pembinaan terhadap ideologi negara sehingga wajar harus memberikan perhatian khusus,” tandasnya.
Sebelumnya, Sekretariat Panitia Seleksi Terbuka menyampaikan Pengumuman Penundaan Penetapan 3 besar dikarenakan masih berlangsung proses rekapitulasi penilaian. Seharusnya pengumuman penetapan 3 (tiga) besar mestinya diumumkan tanggal 21 Juni 2024.
Pengumuman dimaksud belum dapat diakses melalui website dikarenakan gangguan teknis pada Pusat Data Nasional (PDN).
Sebelumnya, Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Sulawesi Utara, Henro Kawatak juga menyoroti seleksi dan penetapan tiga besar Jabatan Pemimpin Tinggi Madya (Deputi) dan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Dia menduga penundaan penetapan tiga besar jabatan tersebut lantaran sudah ada kandidat yang ‘disiapkan’ oleh oknum Pimpinan BPIP.
“Sejak awal, seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya (Deputi) dan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), menyisakan aroma kurang sedap,” ucap Wakil Ketua Umum DPP (MPG) Milenial Prabowo Gibran ini dalam keterangannya, Jumat (21/6/2024)
Laporan: Tim Kedai Pena