KedaiPena.Com-Gagasan Waketum Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan eks politikus PDI Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait (Ara) yang akan membuat acara rekonsiliasi nasional antara kubu 01, 02 dan 03 dikhawatirkan banyak pihak.
Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah mengaku khawatir ide dari Bamoset dan Ara bukan ditujukan untuk perbaikan hubungan namun sebagai wujud lobi-lobi politik agar semua memihak pada yang satu kepentingan.
“Bukan ditujukan untuk perbaikan hubungan namun sebagai wujud lobi-lobi politik agar semua memihak pada yang satu kepentingan dan itu tentu tidak baik,” kata Dedi di Jakarta, Selasa, (21/5/2024).
Dedi memandang, rekonsiliasi tidak diperlukan dalam politik Indonesia. Pasalnya, kata Dedi, tidak ada konflik di antara ketiga kubu capres-cawapres di Pilpres 2024 sehingga rekonsiliasi tak diperlukan.
“Persoalan kontestasi adalah hal lumrah, itu bukan konflik sehingga ide rekonsiliasi akan membesarkan tafsir jika diantara mereka memang ada persoalan,” tegas Dedi.
Dedi mengakui, daripada memikirkan urusan rekonsiliasi para elit politik semestinya memperbaiki regulasi Pemilu yang mematenkan koalisi di Pilpres. Menurutnya, hal ini jauh lebih penting agar parlemen tetap dapat terjaga komposisinya.
“Justru yang diperlukan ada regulasi Pemilu yang mematenkan koalisi Pilpres hingga masa Pemilu kembali di periode berikutnya, hal ini agar parlemen terjaga komposisinya,” tandas Dedi.
Laporan: Muhammad Lutfi