KedaiPena.Com- Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menilai, kecil peluang partai Golkar untuk bergabung ke dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP. Hal ini, kata dia, sekalipun adanya pertemuan antara Surya Paloh dengan Airlangga Hartarto, Luhut Binsar Panjaitan, dan Jusuf Kalla.
“Peluang itu tampaknya kecil terwujud mengingat adanya pertemuan Surya dengan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut yang juga senior di Golkar. Sebagai representasi Jokowi, Luhut tampaknya ingin Surya tetap di Koalisi Pemerintah dengan harapan membatalkan mengusung Anies,” jelas dia, Selasa,(9/5/2023).
Ia pun menilai, substansi pertemuan Surya dengan Luhut tampaknya berbeda dengan pertemuannya dengan Jusuf Kalla. Kalau dengan Luhut, ada kemungkinan ia ingin menarik Nasdem keluar dari Koalisi Perubahan. Sementara pertemuan dengan JK, peluang memperkuat Koalisi Perubahan.lebih besar.
“Di lain pihak, Airlangga Hartarto juga dalam kendali Jokowi. Karena itu, Airlangga berpeluang lebih mengikuti arah politik Jokowi pada Pilpres 2014. Indikasi selama ini, Jokowi terkesan memang tidak menghendaki Anies menjadi capres. Hal itu tentunya diketahui Airlangga,” beber dia.
Ia juga menerangkan, kecil kemungkinan Airlangga akan berlabuh ke Koalisi Perubahan. Peluang itu semakin besar karena Luhut juga diperkirakan tidak menghendaki Anies Baswedan menjadi capres.
“Gambaran tersebut mengindikasikan peluang Golkar bergabung ke Koalisi Perubahan sangat kecil. Golkar akan berkoalisi dengan partai yang direstui Jokowi. Untuk itu, Koalisi Perubahan bukan pilihannya,” tandasnya eks Dekan Kampus IISIP ini.
Laporan: Tim Kedai Pena