KedaiPena.Com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin diminta dapat memperbaiki hubungan dengan Nahdlatul Ulama (NU) terlebih dahulu jika ingin maju dalam pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024.
Hal itu disampaikan Akademisi Universitae Al Azhar Ujang Komarudin merespons kans orang nomor satu dalam PKB maju sebagai capres atau cawapres pada Pilpres 2024.
“Jika ingin nyapres, maka dia (Cak Imin) harus dapat dukungan di NU dulu,” imbuh Ujang, Minggu,(20/2/2022).
Pernyataan Ujang sendiri dilandasi lantaran hubungan Cak Imin dengan PBNU pimpinan KH Yahya Cholil Staquf, atau yang akrab disapa Gus Yahya tidak harmonis.
“Mesti dapat dukungan dari rumah sendiri. Dan kita tahu Cak Imin dengan PBNU sedang tak harmonis,” papar Ujang.
Ujang menuturkan, peluang Cak Imin untuk maju pada Pilpres 2024 tetap ada. Pasalnya, Cak Imin merupakan Ketua Umum Parpol.
Namun, lanjut Ujang, hal tersebut tetap dengan memperbaiki hubungan antara Cak Imin dan NU.
Jika tidak bisa, tegas Ujang, maka sebaiknya Cak Imin dapat berkoalisi dengan Partai Demokrat atau PKS untuk memuluskan langkah maju dalam Pilpres 2024.
“Bisa dengan Demokrat dan PKS,” pungkas Ujang.
Diketahui, ketidakharmonisan Cak Imin dengan PBNU era Gus Yahya terlihat diberbagai kesempatan. Teranyar pengakuan Cak Imin mendapatkan dukungan dari NU Jatim dibantah Gus Yahya. Gus Yahya, mengatakan, secara lembaga, NU tidak boleh menetapkan dukungan.
“Soal namanya juga keyakinan ya, dan NU itu kan ada jamiyyah dan jemaah. Sebagai jamiyyah atau lembaga tidak boleh menetapkan dukungan itu ndak boleh. Itu keputusan Muktamar, lo, bukan saya. Tapi kalau jemaah, ya, monggo,” kata Gus Yahya.
Laporan: Sulistyawan
