KedaiPena.com – Pengamat Kepolisian ISESS, Bambang Rukminto menyatakan indikasi ketidaknetralan pihak kepolisian yang ramai dibicarakan merupakan dampak dari sistem yang berlaku saat ini
“Saya melihat pelanggarannya itu sistematis, karena sistem dan struktur kepolisian paska Pemilu,” kata Bambang dalam diskusi yang digelar oleh Dr Sidratahta Mukhtar, ditulis Senin (12/2/2024).
Ia menyatakan netralitas kepolisian saat ini sulit untuk diwujudkan karena secara struktural posisi kepolisian ada di bawah presiden.
“Saat polisi terlibat dalam proses pemilu sebagai penjaga keamanan maka akan terbuka potensi polisi terlibat dalam proses pendulangan suara atau pemenangan salah satu kubu yang terlibat dalam pemilu,” ucapnya.
Bambang menyatakan keterlibatan institusi dalam pemilu bukan hanya pada pemilu kali ini saja. Tapi sudah sejak dulu.
“Di pemilu 2024 ini, ketidaknetralan Polisi sangat vulgar. Dan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab dari Kapolri saja tapi juga semua pejabat yang ada di institusi Polri,” ujarnya lagi.
Ia juga menyampaikan bahwa pada pemerintahan saat ini, polisi memiliki banyak porsi di berbagai posisi Pemerintahan.
“Ini berpotensi menyebabkan timbulnya arogansi di tubuh kepolisian. Jika dibiarkan ini akan menjadi bumerang,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa