KedaiPena.Com – Sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) dinilai masih jauh dari substansi yang ada. Harapan akan adanya sidang yang ‘berwibawa’ turut masih ‘jauh panggang dari api’.
Demikian disampaikan oleh Pengamat Hukum Universitas Al Azhar, Suparji Ahmad saat memberikan pandangannya terkait dengan sidang sengketa hasil pilpres 2019 yang sudah memasuki sidang kelima.
“Jadi sebetulnya saya sangat menyayangkan begitu besar harapan publik ada persidangan yang berwibawa dengan saksi yang meyakinkan dan perdebatan seru yang substantif dan diliput massif oleh media massa. Tapi malah yang kita tonton hanya perdebatan teknis, hanya keseruan teknis,” ujar dia di Jakarta, Jumat (21/6/2019).
Suparji Ahmad menjelaskan bahwa seharusnya MK tidak bertele-tele dalam dalam menanyakan saksi-saksi yang dimunculkan oleh kedua kubu capres-cawapres.
“Saksi yang tidak kompeten, tidak usah ditanya bertele-tele. Lalu juga setiap kubu mending hanya memunculkan satu juru bicara saja sehingga tidak usah bertanya semua, karena sering muncul pertanyaan yang mengulang,” papar dia.
Suparji Ahmad pun memandang bahwa sidang-sidang efektif yang biasanya ditunjukan oleh MK tidak muncul pada sengketa Pilpres 2019 ini.
“Ini sebetulnya heroisme yang sampai subuh itu membuat image yang bagus, tapi ternyata faktanya pas kita ikuti (sidangnya) bisa dirabah,” pungkas Suparji Ahmad.
Laporan: Muhammad Hafid