KedaiPena.Com- Pembentukan panitia kerja (panja) investasi BUMN yang digagas oleh Komisi VI DPR diharapkan tidak hanya menjadi sekedar basa basi politik semata. Selain itu, jika Komisi VI DPR RI seharusnya tidak membentuk panja tetapi pansus.
Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Center for Budget Analisys (CBA), Uchok Sky Khadafi merespons klaim Komisi VI DPR membentuk panja investasi BUMN sebagai respons terhadap kegelisahan publik atas gelontoran dana triliunan rupiah dari sejumlah BUMN ke beberapa perusahaan digital dan sejumlah startup.
“Kalau DPR serius mestinya jangan bentuk panja tapi pansus. Panja daya jangkaunya terbatas. Jangan sampai panja hanya basa basi politik saja,” ujar Uchok, Minggu,(12/6/2022).
Menurutnya, nilai investasi yang digelontorkan salah satu BUMN ke perusahaan digital harus dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
“Misalnya Telkom melalui anak usahanya yakni Telkomsel itu harus digali panja terkait investasi mereka ke GoTo. Tak hanya soal GoTo, Telkom kan gelontorkan uang triliunan ke lima puluh perusahaan startup juga. Ini harus dipertanyakan apa pertimbangan investasi mereka ke puluhan startup itu,” tegasnya.
Uchok juga mengingatkan agar panja investasi BUMN tidak berhenti pada hal-hal yang sifatnya formalistik saja.
“Tunjukan ke rakyat bahwa panja dibentuk dalam rangka mengetahui uang milik rakyat digunakan secara benar. Jangan sampai panja dibentuk sebagai bargain position untuk kepentingan pragmatis,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi