KedaiPena.Com - Menteri BUMN Rini Soemarno dinilai hanyalah seorang ‘Tukang’ dan tak becus mengurusi Kementerian BUMN, karena selama ini prestasinya hanya berhutang.
Begitu kata pengamat Asosiasi Ekonomi Politk Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng saat di tanyai perlihal rencana holding enam sektor BUMN (Energi, Perumahan, Pertambangan, Jalan tol dan Jasa keuangan) di Jakarta, Jumat ( 16/9).
“Rini itu tidak mengerti dengan masalah – masalah yang dihadapi BUMN saat ini. Karena dia ini kan’ tukang’ tidak mengerti bagaimana bernegara dan ketika’ tukang’ di suruh mengerusi negara ya tidak akan bisa,” kata Daeng.
Menurut dia, alasan besar mengapa Mantan Direktur Utama Astra tersebut untuk melakukan holding, adalah agar bisa berhutang dengan asing. Hal itu pun terbukti dengan hutang PLN yang menumpuk dan juga hutang 3 BUMN (BRI, BNI Mandiri) kepada CDB (China Devlopment Bank).
Mestinya kata Daeng, jika Rini memang ingin melakukan Holding, seharusnya dapat dimulai dengan perubahan dan merapikan undang-undang BUMN yang sesuai pasal 33 Undang-undang dasar 1945.
“Mulai dulu dari perubahan UU BUMN, kalau pengen mengholding kelistrikan maka harus mulai merubah ke UU kelistrikan, dan kalau dia ingin merubah Energi Migas maka ia harus mulai dari perubahan UU Migas. Karena semua perubahan itu diinginkan oleh masyarakat. Tetapi, sangat perlu landasan UU yang nasionalis terlebih dahulu baru bentuk holding,” urai Daeng.
(Dom/ Apit)