KedaiPena.com – Belajar dari pengalaman Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pihak-pihak tertentu, Pengamat Pasar Modal Adler Haymans Manurung meminta agar Penawaran Umum Perdana (initial public offering/IPO) PT Pertamina Geothermal (PGE) dapat dibuka ke publik.
Ia menyatakan dengan kepemilikan saham PGE oleh publik, maka potensi pemburu rente akan dapat dihindari.
“Jangan sampai ada pemburu rente dalam IPO PGE. Pembagian sahamnya harus kita perhatikan. Jangan sampai pemburu rente yang dapat banyak. Bila perlu semua orang disuruh ikut. Jangan dijual ke asing. satu orang, satu lot kalau murah,” kata Adler dalam acara diskusi pasar modal, ditulis Minggu (19/2/2023).
Jika dalam pelaksanaan IPO, PGE mematok harga Rp875 per saham, yang artinya untuk pembelian satu lot, maka investor membutuhkan dana Rp875 ribu untuk dapat memiliki saham PGE.
“Kalau pembeli publik itu bisa menyerap semua total saham yang ditawarkan perseroan dalam IPO yakni sebanyak-banyaknya 10,35 miliar saham baru, maka publik dapat memiliki setara 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Anggota Komisi VI DPR, Andre Rosiade yang menyatakan pemburu rente akan bisa dihindari dengan adanya transparansi.
“Kalau memang rakyat Indonesia bisa beli 1 lot per orang, inshaallah pemburu rente juga tidak ada ruang untuk main. Jadi PGE juga tidak akan main-main, kalau ini terjadi akan masuk dalam pengawasan DPR karena sekarang tembok bisa bicara. Sekarang jamannya viral, tidak ada yang bisa ditutupi. Tidak ada juga orang kuat. Karena sekali viral, bisa selesai,” tandasnya.
Laporan: Ranny Supusepa