KedaiPena.com – Biaya logistik yang tidak efisien di Indonesia, tidak hanya menyebabkan harga logistik yang mahal dan juga berdampak pada kerugian infrastruktur yang bernilai triliunan dan berisiko mencelakakan pengguna infrastruktur.
Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio menyatakan secara keseluruhan moda transportasi, biaya logistik Indonesia mahal dan tidak efisien.
“Karena rantainya panjang dan banyak pungli. Infrastruktur ada, tapi high cost karena pungli dan rantainya panjang,” kata Agus, Selasa (13/12/2022).
Ia mencontohkan, misalnya dalam kasus pengangkutan beras dari Jakarta ke Sumatera.
“Dari gudang ada punglinya, nanti di jalan ada punglinya, di pelabuhan ada punglinya, nanti masuk gudang tujuan juga ada punglinya. Jadi bagaimana mau efisien,” ujarnya.
Ia mengemukakan, kebijakan pemerintah selama ini yang menerapkan sistem pembayaran secara online pun tak bisa meniadakan pungli pada praktik lapangannya.
“Karena itu, truk sering ODOL (over dimension over load). Pengusaha harus memasukkan semua biaya pungli tersebut dalam satu kali angkut barang. Kalau tidak begitu mereka akan rugi. Harusnya kan tidak ada lagi biaya selain yang sudah dibayarkan secara resmi,” ujarnya lagi.
Biaya akan bertambah lagi, lanjutnya, jika terjadi pergantian moda transportasi. Misalnya dari transportasi laut ke darat atau dari transportasi darat ke laut.
“Infrastruktur yang dibangun tidak simultan dan ketiadaan fasilitas pendukung juga menjadi komponen peningkatan biaya logistik di Indonesia,” kata Agus.
Ia menyatakan keluhan terkait biaya tidak resmi ini sudah banyak disampaikan kepada pihak berwenang. Tapi sepertinya belum ada tindakan yang mampu menyelesaikannya secara tuntas.
“Yang pakai singlet ditertibkan, seminggu datang lagi. Yang berdasi ditertibkan tidak? Akhirnya kerugian akibat ODOL, kerugian nyawa tidak bisa diselesaikan karena pemerintah belum mampu menyelesaikan inti masalahnya, yaitu biaya yang tidak resmi itu,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa