KedaiPena.com – Sumber energi Indonesia saat ini masih didominasi oleh bahan bakar fosil, baik untuk sektor bahan bakar maupun listrik. Ini menyebabkan Indonesia agak sulit untuk terlepas dari energi fosil.
Saat terjadi konflik antar negara penghasil energi fosil, maka Indonesia sebagai pengimpor energi fosil akan sangat rentan pada perubahan harga.
Peneliti Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Yuventus Effendi menyatakan ketahanan energi Indonesia masih membutuhkan perbaikan.
“Indonesia masih tinggi konsumsinya pada energi yang tidak sustainable. Masih didominasi oleh energi fosil,” kata Yusventus, Kamis (28/7/2022).
Ia menyebutkan Indonesia mencatat peningkatan signifikan atas minyak dan gas. Beberapa bulan ini, harga energi tersebut mengalami kenaikan.
“Indonesia juga memiliki EBT, seperti solar panel, angin maupun air. Tapi, proporsinya malah menurun dalam beberapa tahun terakhir ini,” ucapnya.
Karena itu, untuk mencegah inflasi energi semakin memberatkan masyarakat, perlu dilakukan reformasi subsidi energi.
“Selama ini subsidi energi lebih banyak dinikmati masyarakat mampu dibandingkan yang miskin. Tantangan buat pemerintah adalah memberikan subsidi secara tepat. Selain itu, dukungan pemerintah pada EBT artinya membutuhkan anggaran,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa