KedaiPena.Com – Selama tiga hari berturut-turut dari Rabu hingga akhir pekan ini, terlihat anak-anak yang tinggal di 16 lokasi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di wilayah Jakarta Utara antusias menghadiri kegiatan mendongeng.
Kali ini kegiatan bertajuk ‘Story Telling’ di RPTRA, yang merupakan program rutin sejak Januari lalu, kerjasama antara Sudin Pusip Jakarta Utara dengan Jaringan Anak Nasional (JARANAN) itu digelar untuk turut memeriahkan segera tibanya Hari Anak Nasional 23 Juli 2019.
Menurut Direktur Eksekutif JARANAN Nanang Djamaludin, keenam belas pendongeng atau juru cerita anak yang diturunkan pada Rabu hingga Jumat (17-19/7/2019) melengkapi keseluruhan 25 pendongeng Tidolit (Tim Dongeng Literasi) JARANAN yang bertugas menghibur dan mengedukasi anak-anak di RPTRA Jakut sejak awal pekan ini.
“Pada hari Senin dan Selasa lalu kami telah menerjunkan 9 juru cerita anak di 9 RPTRA dari 75 RPTRA yang ada di Jakarta Utara. Sementara dari Rabu hingga Jumat ada 16 juru cerita anak yang kami sebar di 16 lokasi RPTRA berbeda lainnya,” jelas konsultan
keayahbundaan dan perlindungan anak itu.
Pada Rabu (17/7/2019) ada lima juru cerita anak yang diterjunkan. Yakni Bunda Sri Maryati di RPTRA Green Bisma, Kak Adit di RPTRA Sutra Indah 2, Tante Leni di RPTRA Dharma Suci, Kak Aryari di RPRRA Vila Kapuk Mas, Kak Yono di RPTRA Pademangan Timur
Pada Kamis (18/7/2019) Kak Atin di RPTRA Sunter Muara, Kak Mumun di RPTRA Rusun Muara Indah, Kak Rizal di RPTRA Danau Sunter, Kak Eka di RPTRA Nirmala, Bunda Arsanah di RPTRA Sunter Indah, Kak Dimas, di RPTRA Sutra Indah 1, Kak Mardi di RPTRA Tunas harapan
Dan Jumat (19/7/2019) Kak Ziah di RPTRA Jakpro Asri, Kak Iyan Boyan di RPTRA Sutra Indah 4, Cak Rohim Ramli di RPTRA Sunter Mas, dan Teh Desi Jam di RPTRA Sunter Hijau.
Semua mengetengahkan cerita dan pesan yang menghibur dan edukatif untuk anak-anak. Kak Yono, misalnya, mengetengahkan cerita pengalaman ril musibah kebakaran di Manggarai Jaksel. Dengan pesan agar adik-adik tidak bermain mercon atau api, apalagi jika tidak diawasi orangtua.
Bunda Sri lewat tokoh Aisyah dalam ceritanya meminta adik-adik agar ikut melawan ancaman udara panas, pencemaran lingkungan dan sampah dengan menanam pohon dan tidak membuang sampah sembarangan.
Bunda Arsanah mengangkat tema berjudul “Polisi Sahabat Anak”, dengan pesan agar adik-adik tidak takut pada polisi sebagaimana yang kerap ditakut-takuti oleh banyak orangtua.
Tak kalah menarik Kak Mumun yang lewat cerita “Juki Ayam Jago yang suka Menolong”. Kak Rizal tampil dengan cerita ” Ulat dan Semut”. Kak Mardi beraksi lewat judul ” Sekolah Baru Baim di Istana”. Dan Kak Ziah dengan cerita “Sahabat Baru Cupi”.
Laporan: Muhammad Lutfi