KedaiPena.Com – Pendiri Partai Hanura Iing Sohilin menduga perpecahan di tubuh partainya bermula dari adanya oknum yang merasa tidak nyaman atas kebijakan Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai Ketua Umum Partai.
“Awalnya ada oknum DPP Hanura yang merasa tidak nyaman atas kebijakan OSO sebagai Ketum Hanura yang meneruskan kepemimpinan sebelumnya yaitu Jenderal Purnawirawan Wiranto yang amanah untuk kemajuan dan kebesaran Partai Hanura menuju kebangkitan kejayaan dan kemenangan partai Hanura pada pemilu 2019,” imbuh dia dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (22/1/2018).
“Kebijakan-kebijakan OSO seperti penertiban disipilin dalam kebijakan pengelolaan dan penerimaan partai yang transparan dan akuntabel menjadi alasan utama ketidaksukaan kubu yang dimotori oleh Syarifuddin Sudding ini,” lanjut dia.
Dengan kondisi demikian, dia pun mengungkapkan, bahwa para perintis dan pendiri partai Hanura menilai penyelenggaraan munaslub yang dilakukan kubu Sudding sebagai sebuah tindakan ilegal karena tidak sesuai dengan AD/ART Partai Hanura.
“Tidak sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam UU nomor 2 tahun 2011 dan AD ART Partai Hanura yang berlaku sehingga munaslub tersebut ilegal sehingga semua keputusan Munaslub tersebut illegal,” beber dia.
Iing sapaanya menuturkan, bahwa pendiri dan perintis partai senantiasa mendukung Hanura di bawah pimpinan OSO yang ditetapkan sesuai dengan UU dan AD/ART serta keputusan Menkumham.
Namun, demi menghindari fitnah yang tidak mendasar tentang tuduhan penyalahgunaan partai, sebagian besar para perintis dan pendiri Partai Hanura mengusulkan kepada OSO untuk membentuk tim audit internal dan menunjuk audit eksternal.
“Guna melakukan pemeriksaan atas penerima dan pengeluaran keuangan Partai Hanura periode tahu 2010-2015 dan 2015-2020 berdasarkan prinsip akuntabilitas yang berlaku dengan sistem penerima keuangan yang transparan dan akuntabel,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh