KedaiPena.Com – Anggota Komisi X DPR RI, Bramantyo Suwondo menilai diperlukanya sebuah roadmap atau grand design pendidikan agar Indonesia mempunyai sebuah sistem yang jelas.
Hal tersebut disampaikan oleh Bramantyo saat menanggapi rating pendidikan Indonesia yang berada 10 besar terbawah pada Survei Program for International Student Assessment (PISA) di tahun 2018 .
“Road map diperlukan untuk rencana pembangunan pendidikan jangka pendek, menengah, dan panjang. roadmap/grand design ini sifatnya sangat krusial mengingat kita akan memiliki bonus demografi di tahun 2045,” ujar dia kepada wartawan, Kamis, (5/12/2019).
Bramantyo juga mengatakan bahwa roadmap atau grand design ini dapat memberikan big picture dan gambaran serta target-target yang jelas yang harus dicapai.
“Adanya roadmap akan sangat membantu pemerintah dalam merealisasikan rencana pendidikan dan pembangunan SDM. Sehingga, SDM Indonesia nantinya bisa menjadi lebih unggul, lewat kualitas pendidikan yang selalu meningkat pula,” kata dia.
Selain roadmap, lanjut politikus Demokrat ini, pemenuhan kebutuhan dasar pendidikan juga harus menjadi prioritas dari pemerintahan Jokowi saat ini.
Hal tersebut lantaran, kata dia, banyak permasalahan pendidikan di Indonesia yang sebenarnya sifatnya masih sangat mendasar seperti bangunan yang kurang memadai ataupun kesejahteraan guru yang kurang diperhatikan.
“Anggaran yang besar ini, seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana, infrastruktur sekolah, gaji guru, serta pembinaan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas guru,” tutur dia.
Menurut Bramantyo, buruknya rating pendidikan Indonesia saat ini tidak bisa dihadapi secara main-main. Pemerintah, harus lebih serius lagi menangani isu-isu pendidikan di Indonesia.
“Sudah satu dekade, sejak tahun 2009, pemerintah mengalokasikan anggaran yang besar untuk pendidikan yaitu 20% dari APBN dan APBB,” papar Bramantyo.
Bramantyo menilai, peningkatan anggaran ini tidak diikuti peningkatan kapabilitas/kemampuan akademik peserta didik.
“Buktinya, hingga tahun 2018 Indonesia konsisten berada di peringkat sepuluh terbawah dalam ranking PISA, jauh di bawah rata-rata negara maju di Asia ataupun dunia,” tegas dia.
“Sedihnya lagi, beragam hasil riset juga menunjukan tingginya dampak kesenjangan sosial dan ekonomi terhadap kualitas pendidikan yang diterima anak didik,” pungkas Bramantyo.
Laporan: Muhammad Hafidh