KedaiPena.Com – Bersepeda menjadi olah raga populer di saat pandemi. Namun, karena tidak bisa mengukur diri, banyak terjadi kecelakaan dalam perjalanan bersepeda.
Komandan Penikmat Federal Karawang (Pendekar) Heri Sugih meminta pesepeda untuk tidak malu menceritakan kondisi tubuh.
“Saya ingat betul satu ‘qoute‘ yang cukup terkenal di Karawang, lebih baik di-‘bully‘ teman dari pada di tangisi anak istri’,” kata dia di Karawang, beberapa waktu lalu.
“Jadi kadang kala saat kondisi kurang ‘fit‘, hanya karena malu tidak ikut bersepeda dengan rekan-rekan, sehingga kita memaksakan untuk ikut ‘touring‘, even atau ikut kegiatan bersepeda, yang mungkin di luar kemampuan fisik kita,” jelas dia.
“Karena mungkin kurang istirahat, atau kita malu mengakui kita punya penyakit tertentu, akhirnya memaksakan diri dan akhirnya terjadi kejadian yang tidak diinginkan,” lanjut Heri.
Heri pun berpesan kepada komunitas, jika ada ‘member‘ baru, jangan ragu untuk menanyakan motivasi dan latar belakang untuk bergabung. Hal ini untuk mengetahui kondisi fisik ‘member‘ tersebut secara umum.
“Kebanyakan motivasinya ingin mencari dan menambah sanak saudara, teman. Tetapi ada juga yang termotivasi ingin sembuh dari suatu penyakit, misalnya dia terindikasi penyakit jantung,” Heri menambahkan.
“Mungkin nasihat dari paramedis, bagus dengan berolahraga atau bersepeda. Tapi biasanya orang ketika terindikasi penyakit jantung, ingin cepat sembuh. Dan terkadang sahabat-sahabat berfikir kalau bersepeda, seolah-olah bisa menyembuhkan penyakit dengan waktu yang pendek. Dan akhirnya mengebu-gebu dan kejadianlah seperti itu (celaka),” kata dia lagi.
Heri pernah mengalami posisi, tidak enaknya menyampaikan berita duka pesepeda kepada sanak keluarga.
“Yang di mana keluarga tahu sang suami berangkat dengan sehat wal afiat, menurut keluarga, dan ketika pulang harus tinggal nama. Jadi ini kisah nyata atau testimoni dari saya di Karawang, jadi untuk teman-teman dimana pun komunitas, apapun jenis sepeda anda, jika ada ‘new member‘ atau anda sebagai pemula, sebaiknya ‘open’ diri. Motivasi anda bergabung di sebuah komunitas itu apa, kalau terindikasi penyakit berat lebih baik ‘open‘ diri tidak usah malu,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi