KedaiPena.Com – Sucipto (35) asal Dukuh Rempoah RT 04/01 Baturaden, Banyumas saat hendak melakukan pendakian ke Gunung Merapi, Jawa Tengah. Sucipto melakukan pendakian sendirian melalui pintu pendakian jalur New Selo, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali.
Sucipto melakukan pendakian Senin (11/12), pukul 14.00 WIB. Sebelum mendaki, dia juga melapor dan tercatat di basecamp Barameru, Dukuh Plalangan, Desa Lencoh.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 2 Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Iskandar membenarkan soal hilangnya pendaki tersebut. Iskandar mengatakan pihak taman nasional sudah memberangkatkan 2 SRU (Search Rescue Unit) tadi malam.
“SRU yang semalam berangkat masih di pasar bubrah dan disusul oleh 3 SRU dengan jalur yang berbeda potensi yang tersedia masih posisi standby sambil menunggu perkembangan hari ini,” ujar Iskandar saat dihubungi oleh KedaiPena.Com, Rabu, (13/12).
Iskandar melanjutkan saat ini tim evakuasi masih berkoordinasi sambil menunggu informasi terbaru. Iskandar menegaskan semua itu dipusatkan di basecamp Barameru. Kondisi ini terjadi karena jalur tertutup oleh kabut yang tebal dari sejak kemarin hingga hari ini.
“Pendaki hilang di Jalur Selo, di jalur resmi kok. Namun, saat ini survivor sudah berhasil dikontak via sms dan survivor diminta stop. Survivor melaporkan posisi di batas vegetasi. Batas vegetasi itu hanya radius 1 km dari puncak Merapi,” ujar Iskandar.
Dengan tragedi ini, kata Iskandar, pihaknya (Taman Nasional Merapi) akan secara maksimal menerapkan peraturan pendakian. Para pendaki kedepan harus memiliki kelengkapan standar dan punya pengetahuan navigasi darat.
“Pendakian kita sedang ditutup selama operasi untuk memberikan keleluasaan pencarian. Meskipun belum diputuskan apa akan ditutup terus, semua masih fokus untuk operasi, nanti akan kita evaluasi bersama dengan pihak-pihak terkait sebab semua SRU masih masih menyisir batas vegetasi,” tandas Iskandar.
Laporan: Ricki Sismawan