KedaiPena.Com – Pencarian korban banjir bandang Air Terjun Dua Warna, Desa Durin Sirungu, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, resmi ditutup, Sabtu (28/5).
“Pencarian ini kita akhiri karena sesuai dengan perintah dari Bupati yang menyuruh kita melakukan pencarian terhadap para korban selama 14 hari sejak kejadian,†ujar Sekretaris BPBD Deli Serdang, Darwin Surbakti, Sabtu (28/5).
Sebelum dilakukannya penutupan, pencarian terhadap 2 korban lainnya masih dilakukan tim pencari gabungan hingga tengah hari. Pencarian itu di fokuskan pada 2 titik, yakni alur Sungai Dua warna hingga ke Lau Mentar dan dari alur Sungai Lau Mentar hingga ke Lau Betimus.
Darwin menambahkan, pencarian dapat dibuka kembali jika ada permintaan dari pihak keluarga korban dan berdasarkan perintah kepala daerah, dalam hal ini Bupati Deli Serdang.
“Meski pencarian ini sudah kita tutup hari ini, tidak menutup kemungkinan akan kita buka lagi kedepannya. Jika hal tersebut memang ada permintaan dari keluarga korban dan diperintahkan oleh Bupati,†jelas Darwin.
Sementara itu, Kepala BPBD Deliserdang, Zainal Abidin Hutagalung dalam amanatnya mengatakan, selaku Insiden Commander (IC) dan atas nama Pemkab Deli Serdang, dirinya mengucapkan rasa terimakasih kepada semua tenaga relawan yang setia hingga ditutupnya pencarian.
“Saya selaku IC disini, mengucapkan terimakasih kepada semuanya yang masih melakukan operasi hingga 28 Mei, hari ini. Insya Allah, apa yang telah kita perbuat hingga saat ini dapat diterima dan di ridhoi oleh Allah,†kata Zainal.
Dirinya berharap, jika ada perintah lagi untuk melakukan operasi selanjutnya, semua personel yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi korban banjir bandang air terjun Dua Warna mau kembali bergabung.
“Mungkin esok ataupun hari selanjutnya, jika ada perintah untuk melakukan operasi selanjutnya, kami berharap rekan-rekan yang turut serta hari ini mau ikut kembali bergabung,†harap Hutagalung.
Diketahui, 2 korban banjir bandang air terjun Dua Warna yang hingga saat ini belum ditemukan masing-masing Eka Nurul Rahmaniah dan Mirzano. Kuat dugaan, jasad keduanya tertimbun oleh material tanah dan bebatuan saat banjir melanda kawasan wisata itu 15 Mei lalu.
(Iam/ Dom)