KedaiPena.Com – Peneliti Lingkar Studi Perjuangan (LSP), Gede Sandra menegaskan, tindakan pemerintah yang telah mencabut subsidi listrik 900 VA telah membuat mereka mengkhianati janji kepada rakyat.
“Pemerintah kan selama ini kerap beretorika tentang kesenjangan sosial di kalangan rakyat, tetapi kok malah mencabut subsidi untuk pengguna listrik tegangan 900 VA, yang hampir seluruhnya adalah masyarakat miskin,” paparnya kepada KedaiPena.Com, Senin (5/6).
Tidak hanya itu, kata Gede, kalaupun ada dari golongan konsumen 900VA yang harus dicabut subsidinya itu adalah para pemilik kamar-kamar kost. Tapi bila konsumen listrik tersebut adalah rumah tinggal, dapat dipastikan mereka adalah penduduk miskin yang masih sangat layak menerima subsidi.
Karena bila berdasarkan perhitunganya, daya terpasang 900VA hanya mampu memenuhi kebutuhan untuk peralatan sederhana seperti kulkas satu pintu yang berdaya 70VA, televisi ukuran 21 inchi yang berdaya 75VA, tiga buah lampu hemat energi berdaya 54VA, mesin penanak nasi berdaya 400VA, dan setrika berdaya 350VA.
“Itu pun dengan catatan antara ‘rice cooker’ dan setrika harus dinyalakan bergantian bila tidak ingin rumahnya mati lampu, karena ternyata jumlah daya seluruh peralatan tersebut melebihi 900VA,” kata Gede lagi.
Jadi, lanjut Gede, sungguh tidak terbayang bagi konsumen rumah tangga miskin bila ingin menambah peralatan lain semacam dispenser air panas 400VA, pompa air 100VA, komputer PC 150VA, apalagi pendingin ruangan 540VA.
“Padahal bila yang diinginkan Pemerintah dan PLN adalah efisiensi, masih ada langkah alternatif penghematan yang dapat dilakukan,” pungkas Gede.
Laporan: Muhammad Hafidh