KedaiPena.com – Penanganan bibir sumbing dinyatakan harus dilakukan secara konsisten, mengingat kondisi bibir sumbing ini muncul dalam setiap 700 kelahiran untuk wilayah Asia.
Country Manager Smile Train Indonesia, Desi Larasati menyampaikan bahwa hingga hari ini, Smile Train Indonesia sudah menangani lebih dari 100 ribu kasus bibir sumbing.
“Maret 2022 kemarin, kami baru saja merayakan penanganan kasus bibir sumbing yang ke 100 ribu, sejak tahun 2002,” kata Desi, ditulis Kamis (27/10/2022).
Ia menyebutkan aksi penanganan bibir sumbing ini juga tak berhenti di kala pandemi. Tercatat ada 30 penanganan yang dilakukan selama masa pandemi.
“Mayoritas keterlambatan penanganan kasus karena keterbatasan ekonomi dan mereka juga tidak tahu ingin mencari bantuan kemana. Bibir sumbing adalah penanganan yang membutuhkan dokter bedah plastik. Sementara, tidak semua rumah sakit memilikinya,” ucapnya.
Salah satu upaya Smile Train untuk mengadirkan penangan bibir sumbing adalah dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Misalnya kolaborasi dengan Pusrehab Kemenhan, yang sudah dilakukan sejak tahun 2018 dan sudah menangani hampir 200 kasus bibir sumbing.
“Sejauh ini, semua penanganan bibir sumbing yang dilakukan Smile Train tidak ada yang berkendala. Pasien senang dan mereka kembali lagi untuk penanganan lanjutan, tergantung kasus bibir sumbing ya,” ucapnya lagi.
Desi mengungkapkan, berdasarkan survei Smile Train di wilayah Asia, setiap 700 kelahiran akan ada satu bayi yang mengalami kasus bibir sumbing.
“Jadi kalau di Indonesia angka kelahirannya adalah tiga hingga empat juta, ya artinya bisa dihitung berapa kasus bibir sumbingnya. Sekitar 4 ribu hingga 5 ribu lebih kasus per tahun,” kata Desi.
Ia menyatakan, di Indonesia, Smile Train melakukan penanganan bibir sumbing sebanyak 8 ribu operasi per tahun.
“Tapi kami tetap optimis dapat terus memberikan pelayanan pada masyarakat dan kami juga akan terus membangun awareness bahwa bibir sumbing bukanlah suatu hal yang ditakuti atau dikhawatirkan,” ungkapnya.
Dan ia juga mendorong kepada setiap warga Indonesia untuk tidak melakukan pembiaran pada kasus bibir sumbing.
“Bibir sumbing dapat terjadi pada kelahiran semua ibu hamil. Tidak melihat mampu atau tidak secara ekonomi. Jangan biarkan bibir sumbing menjadi penghalang anak untuk bisa mengikuti pendidikan. Jangan biarkan kasus bibir sumbing menjadi peluang anak dibully karena kondisinya,” tandas Desi.
Dari pihak Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan, Kabag TU Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan, Kolonel Adm. SB Panjaitan, S.Sos, yang mewakili Kepala Pusat Rehabilitasi, Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal TNI dr. Daniel L. Wartoadi, Sp.Rad, menyatakan rangkaian aksi sosial Layanan bibir sumbing merupakan bagian dari perayaan HUT TNI ke-77.
“Kolaborasi ini merupakan rangkaian aksi bakti sosial bagi masyarakat sekitar Pusrehab Kemenhan, mulai tanggal 17 Oktober hingga 20 Oktober 2022,” kata Kolonel Panjaitan.
Ia menyampaikan pada tanggal 17 Oktober 2022 lalu, telah dilaksanakan operasi katarak pada 18 pasien usia dewasa dan pelatihan keterampilan pembuatan sabun deterjen dan pengharum pakaian untuk ibu-ibu di sekitar Pusrehab Kemenhan.
“Dan pada tanggal 19 Oktober 2022, telah dilakukan screening pada PCR, pemeriksaan darah dan radiologi bagi para pasien bibir sumbing, sebagai persiapan layanan pada tanggal 20 Oktober 2022, yaitu operasi bibir sumbing pada 12 pasien mayoritas anak-anak,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ambassador Smile Train, Putri Indonesia 2022, Laksmi Shari De-Neefe menyatakan apresiasinya atas kolaborasi antara Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan dengan PERAPI.
“Penanganan Bibir sumbing ini dilakukan untuk membantu para pasien bibir sumbing untuk mendapatkan senyum ceria dan kehidupan masa depan yang lebih baik lagi,” kata Laksmi.
Ia mengungkapkan sejauh ini, Smile Train telah memberikan layanan penanganan bibir sumbing kepada lebih dari 1,5 juta orang di seluruh dunia dan lebih dari 100 ribu di Indonesia.
“Program ini akan terus berlanjut di seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu, kami berpesan kepada seluruh keluarga yang memiliki anak atau orang tersayang yang memiliki kasus bibir sumbing dapat menghubungi Smile Train, baik secara langsung maupun lewat sosial media, untuk mendapatkan operasi bibir sumbing tanpa biaya,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa