KedaiPena.Com – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi menilai, hampir satu tahun Indonesia dilanda oleh pandemi Covid-19 sudah banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan.
“Hampir satu tahun ini masyarakat kayanya sudah paham bagaimana caranya menjaga kesehatan, hampir sepanjang jalan kita lihat mereka menggunakan masker dan hampir di setiap tempat mereka cuci tangan,” ucap Dede Yusuf, ditulis, Kamis, (21/1/2021).
Dengan demikian, Menurut Dede, untuk dapat memulihkan sektor pariwisata para pengelola harus mampu melakukan fungsi kontrol dan pengawasan ketat terhadap protokol kesehatan.
“Pointnya adalah bukan melarang orang berpergian, tetapi pointnya mampukah kita melakukan fungsi kontrol dan pengawasan. Jadi kita harus meminta kepada destinasi pariwisata itu tetap harus komitmen dengan protokol kesehatan (Prokes),” tambahnya.
Dede menekankan, hal tersebut lantaran saat dirinya melakukan sosialisasi di salah satu zona pariwisata terdapat rombongan wisatawan yang yang tidak menerapkan protokol kesehatan.
Kala itu, kata Dede, dirinya langsung meminta kepada petugas pariwisata untuk segera menegur rombongan wisatawan tersebut.
“Nah banyak zona wisata saya lihat pas saya melakukan sosialisasi di zona wisata semuanya kita prokes terus tiba-tiba datang bus pariwisata turun lah berapa orang dan mayoritas ibu-ibu yang bergandengan tangan, gak pake masker. Dan saya panggil pak GM nya saya tanya kenapa banyak yang gak pake masker dan saya tidak mau tahu dari luar atau dari mana itu harus ada yang menegur,” ungkap Dede.
Dede Yusuf menekankan, pentingnya peran pemerintah daerah dan dinas pariwisata untuk dapat lebih memperhatikan protokol kesehatan di zona pariwisata.
Mereka, lanjut Dede, harus menyiapkan petugas untuk menghimbau serta mengingatkan kepada para pengunjung pariwisata tersebut
“Ini lah pentingnya peran pemerintah daerah dinas pariwisata, protokol kesehatan semua. Kalau perlu kita sewa khusus tim yang melakukan peneguran, kalau di bali saya inget ada cekalang yang tugasnya mengontrol menjaga budaya. Artinya perlu kita creat kultur ini harus kita adopsi dengan protokol yang ketat dengan satgas di zona wisata,” imbuhnya.
Dede Yusuf mengaku, juga telah memberikan masukan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk membuat sebuah aturan terkait hal tersebut.
“Karena zona wisata harus membuat tim satgas covid-19 di tempatnya masing-masing tentu pasti mereka akan mengatakan itu biaya lagi, ya lebih baik kita invest biaya keamanan ketimbang kita tidak diizinkan dibuka,” tandas Dede Yusuf.
Laporan: Muhammad Lutfi