KedaiPena.Com – Pemuda Tani Indonesia banyak menangkap poin-poin kekecewaan terkait kondisi pertanian saat ini. Banyak janji-janji yang tidak terealisasi seperti janji mewujudkan kedaulatan pangan dan reforma agraria tidak teralisasi.
Demikian disampaikan oleh Ketua umum Pemuda Tani Indonesia Fary Djemy Franscis.
“Kemudian janji tidak impor pangan diingkari, janji menyejahterakan petani tidak tercapai dan yang paling utama adalah pelanggaran dalam UU Pangan karena tidak membentuk kelembagaan pangan nasional,” ujar dia.
Atas dasar itulah Pemuda Tani Indonesia menganggap Indonesia perlu pemimpin baru, pemimpin yang pro petani. Maka dari itu dengan tegas Pemuda Tani Indonesia menyatakan sikap mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang mempunyai komitmen tinggi dalam membangun pertanian Indonesia.
“Kami Pemuda Tani Indonesia bersama petani, nelayan dan peternak Mendukung Prabowo dan Sandiaga Uno untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019-2024 untuk membawa Indonesia lebih adil dan makmur,” ujar Fary di Jakarta, ditulis Jumat (15/2/2019).
Sementara Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia sekaligus Ketua Dewan Penasihat Pemuda Tani Indonesia, Fadli Zon sangat mengapresiasi pemuda tani yang responsif atas kondisi pertanian Indonesia yang memprihatinkan. Menurutnya hal pertama dalam memakmurkan rakyat adalah dengan memakmurkan petani dan itu harus tercermin dalam kebijakan.
“Cara memakmurkan rakyat Indonesia adalah mulai dari memakmurkan petani, karena petani merupakan elemen penting dalam pembangunan perekonomian Indonesia” kata Fadli Zon.
Pemuda Tani Indonesia yakin dengan komitmen pasangan Prabowo Sandi untuk memastikan ketersediaan lapangan kerja dan pasokan bahan makanan aman dengan harga terjangkau.
Prabawo-Sandi juga menyampaikan akan menjamin ketersediaan pupuk dan memastikan tidak ada kelangkaan, memberikan modal usaha untuk petani dan nelayan, membangun pasar khusus pertanian untuk hasil pertanian di daerah, menjamin harga produksi beras petani, utamakan jalan usaha tani dan memperluas akses pasar untuk hasil produksi pertanian.
Laporan: Muhammad Hafidh