KedaiPena.Com – Puluhan massa menyebut diri Pemuda Pancasila Peduli Penuntasan Pembangunan Transmisi Listrik Kota Binjai (PP Peduli Listrik) menggelar aksi unjukrasa di jalan AR Hakim, Kelurahan Nangka, Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai, Minggu (17/7).
Aksi itu meminta agar pemangunan tower transmisi lisrik yang sedang dikerjakan di Kecamatan itu dapat dituntaskan secepatnya. Segelintir orang yang diduga menghalang-halangi penyelesaian pembangunan tower itu diminta menghentikan aksinya.
“Siapa pun yang menghalangi terwujudnya ‘Binjai Terang’ tanpa pemadaman, demi anak cucu adalah musuh kami, dan kami yakin, orang-orang ini tidak hanya jadi musuh kami, namun juga musuh seluruh warga kota Binjai,” ujar Ketua PAC PP Binjai Timur, Junaidi dalam pernyataan sikapnya.
Kordinator aksi Syamsul Bahri mengatakan, pihaknya meminta Walikota Binjai Idaham dan para pejabat di kota itu untuk lebih giat turun ke masyarakat memberikan sosialisasi dan edukasi terkait pentingnya penyelesaian persoalan listrik. “Karena pembangunan transmisi dan gardu listrik sangat penting,” tegas Bahri.
Seorang ibu yang menolak menyebutkan namanya mengaku, pembangunan tower transmisi listrik yang berada di Kecamatan Binjai Utara memang kerap mendapatkan gangguan dari beberapa warga.
Menurut ia, seorang warga bernama Farid diduga menjadi otak yang memprovokasi warga lainnya menolak pembangunan tower listrik tersebut. “Itu rumah pak Farid, disampingnya rumah Ridwan. Orang itu memang ngajak-ngajak warga untuk demo menolak tower listrik kemarin itu,” kata ibu itu.
Ibu itu pun mengapresiasi aksi yang dilakukan massa Pemuda Pancasila itu, menurut ia, aksi mendukung agar pembangunan tower transmisi listrik itu agar dipercepat, adalah tindakan yang tepat. “Jangan tahunya berantam aja sama OKP yang lain. Ini lah yang paten, dukung pemerintah bagusin listrik supaya gak mati-mati lagi,” katanya.
Pantauan, selain menggelar di pinggir jalan, aksi itu juga berlanjut ke depan kantor Walikota Binjai. Massa pun memembentangkan dan meletakkan spanduk, yang salah satunya berisi permintaan kepada Kapolres Binjai, untuk mengusut tindakan provokasi yang menghalangi program pemerintah pusat demi kebaikan masyarakat di kota Binjai.
Aksi itu sempat membuat warga heboh. Seratusan aparat kepolisian tampak berjaga-jaga mengamankan jalannya aksi unjurasa hingga selesai.
Diketahui pemadaman listrik di Sumatera Utara, khususnya di Kota Binjai kerap terjadi. Hal tersebut disebabkan defisit pasokan listrik. Kekurangan pasokan itu dijawab pemerintah dengan program pembangunan 35.000 MW listrik.
Sayangnya, listrik yang sudah ada ini tidak bisa sampai dan dinikmati oleh masyarakat Binjai, karena kabel penghantar listrik (transmisi) tidak tersambung. Pembangunannya dihalang-halangi oleh segelintir orang.
(Dom)