KedaiPena.Com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara berkomitmen mengembalikan kelestarian Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TN RAW) di Desa Langkoala, Kecamatan Rarowatu Utara, Kabupaten Bombana. Soalnya, ekosistem TN RAW mengalami kerusakan.
“Kami memang prihatin dengan kondisi alam di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai. Dan kami telah melakukan beberapa upaya untuk penyelamatan,” ujar Staf Ahli Gubernur Sultra Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Zainal Kudus, Jumat (10/11).
Salah satu upaya yang dilakukan membuat penangkaran dan pembiakan sejumlah fauna yang terancam punah. Misalnya, anoa dan rusa.
Zainal menyatakan, kelestarian TN RAW penting dikembalikan dan dijaga demi kelestarian alam, termasuk flora dan fauna khas Sultra. Manfaat lain, menjadi obyek wisata menarik bagi wisatawan.
“Kami sedang upayakan, agar pengembalian kelestarian Taman Nasional RAW dapat dilakukan berkesinambungan,” katanya.
TN RAW memiliki luas sekira 105.194 hektare. Namun, mengalami kerusakan akibat tingginya aktivitas perambahan dan pembalakan liar.
Malah, sempat kebakaran pada akhir pekan lalu dan api masih menyala di beberapa titik, 7 November. Berdasar data BPBD setempat, ada 50 kasus kebakaran melanda area TN RAW sepanjang 2017.
TN RAW termasuk salah satu kawasan taman nasional yang pertama dikukuhkan di Indonesia, yakni pada 1990 sejalan dengan pengesahan UU Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Ekosistem TN RAW terdiri dari beberapa tipe, rawa, savana dan hutan mangrove (bakau). Tiap ekostem memiliki potensi keanekaragaman hayati (biodiversity) tinggi, baik flora maupun fauna.
Areal konservasi yang menjadi kebangaan masyarakat Sultra ini merupakan penggabungan dua suaka margasatwa, Rawa Aopa dan Gunung Watumohai dengan Taman Buru Daratan Rumbia.
Di kawasan TN RAW, tercatat sebanyak 501 jenis tumbuhan dari 110 famili. Di antaranya, ada tumbuhan yang dilindungi, seperti damar (Agathis homii) dan kasumeeto (Dyospyros malabarica).
Sedangkan satwa liarnya, sekira 23 jenis mamalia, semacam codot roset Sulawesi, kuskus beruang, monyet digo, musang sulawesi, babi hutan Sulawesi, anoa, rusa/jonga, serta ada tujuh jenis reptil, seperti biawak, bulus, buaya muara, ular sawah, soa-soa, dan tokek.
Selain itu, TN RAW juga memiliki sekitar delapan jenis pisces, diantaranya tambakang, gabus, lele. Lalu, 207 jenis aves, seperti maleo, mandar dengkur, kakatua kecil jambul kuning. Bahkan, ada empat amfibi dan insekta.