KedaiPena.Com – Pemerintah Provinsi Banten didesak segera membayar gaji dan tunjangan guru honorer di Tangerang Selatan dan wilayah lainnya.
Demikian dikatakan Ketua Umum Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Tangerang Selatan (Gempita Selatan) Buswin Wiryawan, Kamis (19/4/2018).
“Pemerintah harus segera melaksanakan tugasnya yaitu dengan membayar gaji guru honorer,” tegas kader Pemuda Pancasila itu.
Buswin menambahkan, terlepas itu honorer atau bukan PNS, itu hanyalah sebuah status. Tapi antara keduanya mempunyai tanggung jawabnya yang sama, yaitu mencerdaskan anak bangsa.
“Logikanya bagaimana seorang tenaga pengajar dapat melakukan tugasnya secara maksimal, sementara dirinya dan anak istrinya, yang juga sebagai anak bangsa, kehidupannya tidak mencukupi,” sambung dia.
Dengan kejadian ini, Pemerintah, khususnya Provinsi Banten, sambungnya, seperti tidak peduli terhadap nasib pendidikan anak bangsa.
“Atau jika memang Pemprov Banten belum mampu mengelola pendidikan SMA/SMK sederajat, maka lebih baik dikembalikan kepad kabupaten atau kota masing-masing,” tandas dia.
Nasib guru honorer di Tangerang Selatan memang terkatung-katung. Bagaimana tidak, Pemprov Banten belum juga melunasi gaji dan tunjangan mereka dari bulan Januari hingga Maret ini.
Praktis, hal ini membuat kehidupan rumah tangga morat-marit. Seperti yang dialami Mawar (bukan nama asli) istri dari guru honorer di SMA 1 Tangsel.
“Katanya dirapel Maret. Tapi sampai sekarang belum ada transferan. Untuk kehidupan sehari-hari pakai gaji saya. Untung saya sekarang kerja di RS Hermina Ciputat, baru empat bulan,” kecewa Mawar.
Ia menilai, dengan anak empat, kondisi rumah masih ngontrak, motor belum lunas, pemasukan dia dari bekerja di RS Hermina tentu tidak mencukupi. Ia pun meminta gaji suaminya yang mengabdi di SMA Negeri 1 Tangsel sejak 2005 segera dicairkan.
“Saya minta tolong supaya disampaikan keluhan saya ke pihak terkait. Saya cuma minta hak,” lirih Mawar.
Laporan: Muhammad Ibnu Abbas