KedaiPena.Com – Open Defecation Free atau yang lebih dikenal sebagai buang air sembarangan menjadi salah satu hal yang harus dipikirkan oleh Pemerintah Kota Serang, lantaran dibeberapa wilayah di kota serang masih terdapat yang melakukan buang air besar sembarangan.
Demikian disampaikan Walikota Serang Syafrudin seusai membuka acara Forum Group Discussion (FGD) sinergi menuju Kota Serang bebas Open Defecation Free atau (buang air besar sembarangan) dan bebas Stunting yang di selenggarakan oleh Dompet Dhuafa, Selasa (18/1/2022).
“Tapi alhamdulillah upaya dari Pemerintah Kota Serang ini terus setiap tahun baik melalui Dinas Perkim kemudian bantuan Provinsi dan Pusat sangat berkaitan sekali terutama pembuatan Jamban Masyarakat, kita terus membantu bagi masyarakat yang tidak mampu,” ucapnya.
Selain itu, ia menuturkan pihaknya terus berupaya agar Kota Serang bebas stunting, menurutnya pencegahan stunting pun dapat dilakukan dilakukannya pernikahan dini.
“Sebenarnya kalo mau bebas Stunting itu harus diperhatikan dari pencegahan dini seperti pernikahan dini, karena kestabilan diri dan janinnya akan berpengaruh terhadap anak kita nanti” katanya.
Ia juga menilai, persoalan buang air besar sembarangan, dan stunting di kota Serang seharusnya sudah tidak ada lagi, ditambah sebagai Ibukota Provinsi Banten.
“Kota serang ini ibukota provinsi. Budaya buang air besar sembarangan dan stunting harusnya tidak ada lagi,” jelasnya.
Syafrudin menegaskan, meski ada penurunan angka stunting di Kota Serang yang awalnya 28 persen saat ini menjadi 23 persen, namun dirinya meminta kepada pemerintah tingkat kelurahan dapat lebih proaktif.
“Lurah harus proaktif dan mengkontrol masyarakatnya. Jangan sampai walikota tahu, lurah tidak tahu,” tegasnya.
Sementara, Kepala LKC Dompet Dhuafa Yeni Purnamasari mengatakan, dalam program tersebut pihaknya bakal fokus pada sanitasi atau kesehatan lingkungan tentunya bekerjasama dengan seluruh stakeholder, termasuk dengan pemerintah daerah.
Tidak hanya itu, LKC Dompet Dhuafa berharap dengan adanya program tersebut, dapat memicu kesadaran masyarakat, untuk stop buang air besar sembarangan. Serta pihaknya juga akan melakukan penanganan kekurangan gizi.
“Kita lakukan pendampingan, membuat jamban keluarga, jadi jamban dibuat di dalam rumah masing-masing. Kita juga akan melakukan penanganan kasus kekurangan gizi untuk mencegah terjadinya stunting,” tandasnya.
Laporan : Muhammad Luthfi