KedaiPena.Com – Wali kota Serang, Syafrudin mengatakan tidak akan menekan perjanjian kerjasama (PKS) dengan pemerintah kota Tangerang Selatan (Tangsel) terkait pengelolaan sampah jika terdapat penolakan dari masyarakat sekitar TPA Cilowong.
Demikian disampaikan oleh Syafrudin seusai menghadiri kegiatan audiensi dengan masyarakat Pasir Gadung dan Cikoak kelurahan Cilowong, Rabu, (17/2/2021).
“Seluruh masyarakat setuju baru kita akan ajukan ke dewan, kalau ada yang tidak setuju satu kampung atau dua kampung itu, pemerintah tidak akan ada PKS (perjanjian kerjasama, red),” ucap Syafrudin, ditulis, Kamis, (18/2/2021).
Ia pun memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya dalam rangka kerjasama pemerintah kota Serang dengan Tangsel.
“Kemudian saya sampaikan perjanjian kerjasama ini belum final karena baru sebatas MoU antar pemerintah dengan pemerintah belum sampai dengan spesifik belum sampai kepada pengelolaan sampah,” tambahnya.
Menurutnya, pihaknya saat ini tengah mengambil langkah untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar TPA Cilowong dan masyarakat kota Serang.
Ia melanjutkan, jika setelah semua masyarakat menyetujui, pihaknya akan mengirimkan pemohonan persetujuan kepada DPRD kota Serang.
“Kemudian setelah semuanya setuju, ini mungkin saya akan sampaikan permohonan atau persetujuan kepada dewan. Sampai saat ini ada pro dan kontra, jadi saya tegaskan apabila ini ada yang tidak setuju terutama masyarakat setempat ada yang tidak setuju, maka pemerintah kota Serang tidak akan nekat membuat perjanjian kerjasama jadi tidak ada,” ungkap dia.
Ia memastikan, jika kerjasama ini memiliki banyak keuntungan
untuk masyarakat lingkungan juga, tenaga kerja maupun kesehatan dan lain sebagainya, karena disitu juga ada potensi usaha juga.
“Pembuangan sampah itu bukan berarti dibuang, ada potensi usaha ada pemulung dan lain sebagainya,” tegas dia.
Ia menuturkan, rencana kerjasama tersebut dengan 48 miliar pada tahun pertama akan di realisasikan untuk di TPA Cilowong.
“Kalau untuk tahun ini buat disana karena APBD kita tidak mampu kemudian kehadiran tangsel dengan 48 miliar itu sangat menguntungkan TPA kita. Untuk membenahi TPA 100%, bukan untuk yang lain, itu dulu kalau sudah selesai itu baru,” imbuhnya.
Dirinya menegaskan, saat ini alat dan teknologi yang digunakan di TPA Cilowong masih belum mamadai untuk melakukan pengelolaan sampah.
“Tidak memadai kalau sekarang karena itu mesin karbon hanya memproduksi terus uji coba, paling 5-10 ton, ada juga yang masuk tapi belum ada kepastian,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi