KedaiPena.Com – Pegiat Pariwisata, Taufan Rahmadi asal Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan pandangan terkait dengan dibatalkanya wacana pemisahan tenda untuk laki-laki dan perempuan di Gunung Rinjani.
“Usulan saya, pemerintah daerah setempat perlu mengkaji ulang atas wacana tersebut agar dapat memberikan pemahaman yang baik,” ujar Taufan sapaannya saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Jumat (21/6/2019).
“Hal ini juga agar mendapatkan berkah dari Allah SWT sekaligus menjadi sumber devisa andalan bagi masyarakat daerahnya,” sambung eks Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB ini.
Taufan menjelaskan pemahaman wisata dalam Islam adalah safar (bepergian) untuk tadabbur atau merenungi keindahan ciptaan Allah SWT, menikmati indahnya alam nan agung. Juga sebagai pendorong jiwa manusia agar menguatkan keimanan terhadap keesaan Allah SWT dan memotivasi diri untuk menunaikan kewajiabn hidup.
“Karena refreshing jiwa perlu untuk memulai semangat kerja baru,” ungkap Anggota Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi ini.
Taufan mengungkapkan sebagian orang berpandangan bahwa wisata itu indentik dengan perbuatan dosa. Dalam ajaran Islam yang bijaksana, terdapat hukum yang mengatur dan mengarahkan agar wisata tetap menjaga maksud yang telah disebutkan tadi.
“Agar tidak sampai keluar dari batas, sehingga seakan wisata menjadi sumber keburukan dan berdampak negatif bagi masyarakat, hingga terpikirkan wacana program wisata berbasis syariah,” jelas Taufan.
Dengan kondisi demikian, Taufan menilai, diperlukan adanya pemahaman yang komprehensif dalam pembahasan wisata halal ini agar masyarakat dapat mengerti apa sih yang dimaksud dengan wisata halal itu.
Pemahaman komprehensif tersebut, tegas Taufan, juga diperlukan untuk menghilangkan phobia ‘wisata halal’ yang selama ini menghantui masyarakat Indonesia.
“Mari kita tengok beberapa negara non muslim, mengapa pemerintahnya giat mempromosikan wisata halal negerinya, kita ambil contoh Thailand, karena pemerintahnya mengetahui ada devisa besar di balik program wisata halal tersebut,” pungkas Taufan.
Sebelumnya, wacana pemisahan tenda antara pendaki laki-laki dan wanita di Gunung Rinjani sempat menguat. Meski pada update terkini Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Sudiyono, melalui pernyataan resminya menyatakan bahwa rencana pemisahan tenda pendaki laki-laki dan wanita akan dibatalkan.
Laporan: Muhammad Hafid