KedaiPena.Com – Calon petahana jangan merasa paling benar sendiri dan tidak pernah merasa salah. Sebab, ini yang akan menjadi batu sandungan kemenangan di pilkada.
“Petahana DKI saat ini (Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok) memang lugas, eksekutor yang baik. Tapi, kurangnya, kepemimpinannya minus keadaban. Padahal ini merupakan nilai mulia yang kita miliki, yang dimaksud dalam‎ sila kedua Pancasila, kemanusiaan yang adil beradab,” kata peneliti LIPI Siti Zuhro di Jakarta, ditulis Minggu (2/10).
Ia pun mengatakan, Jakarta ke depan membutuhkan sosok yang berintegritas tinggi. “Masyarakat Jakarta tidak cuma butuh pemimpin yang lugas, pemberani dan inovatif. Tapi integritas, berkomitmen terhadap penegakkan konstitusi,” jelas dia.
Pemimpin Jakarta tidak boleh mondar-mandir diperiksa KPK dan tipikor, meskipun pembelaannya pemimpin itu tidak menyangkut apapun.
“Integritas, kredibilitas yang jernih, tegas, ini juga penting. Pemimpin juga tidak boleh ‘eksekutif heavy’, subordinasi dengan DPRD, padahal diatur ketatanegaraan, khususnya dalam UU Pemda, DPRD itu mitra,” imbuhnya.
Pola pemerintahan yang tidak harmonis, hiruk pikuk, ini dikarekanan politik pencitraan dan konsestasi tidak henti.
“Gubernur harus menghormati mitra dan unsur pemda, DPRD. Sebab, mengelola pemda, bukan mengelola warisan,” tandas dia.
(Prw)