Pemerintahan Jokowi mulai berlagak pikun, pura-pura amnesia dan buta. Berlagak tidak tahu penyebab mengapa TKA China menyerbu masuk ke Indonesia baik secara legal maupun ilegal.
Bukankah potensi membanjirnya jutaan TKA China merupakan konsekuensi dari:
1. Perdagangan bebas ASEAN dengan China melalui CAFTA. 2. Investasi China dalam berbagai mega proyek listrik, kereta cepat, pertambangan dan berbagai projek infrastruktur lainnya yang mensyaratkan mempekerjakan TKA dari China. 3. Banyaknya barang barang impor dari China yang mendorong perdagangan pedagang dari negara tersebut langsung menjalankan kegiatannya di Indonesia. Biasanya sebelumnya barang dari China dijual oleh pedagang Tionghoa di dalam negeri. Saat ini, bahkan banyak pedagang yang berasal dari China yang langsung menyewa dan membeli ruko untuk menjual sendiri barang barang produk China.
Potensi membanjirnya WNA China dan TKA China juga didukung dan disumbang oleh kebijakan internal Indonesia yang dibuat di era Pemerintahan Joko Widodo diantaranya :
1. Kebijakan Pemerintahan Joko Widodo untuk membebaskan visa kepada 170 an negara. 2. Kebijakan Pemerintahan Joko Widodo untuk tidak mewajibkan bahasa Indonesia bagi Tenaga Kerja Asing (TKA). 3. Kebijakan Pemerintahan Joko Widodo untuk membolehkan pendirian Organisasi Masyarakat (ORMAS) oleh WNA. 4. Kebijakan Pemerintahan Joko Widodo untuk mengizinkan Warga Negara Asing dalam memiliki property, termasuk rumah tinggal, di Indonesia,
Faktor lain adalah berkaitan dengan birokrasi yang lemah dan korup serta tidak bertanggung jawab yang mengakibatkan: 1. Terbukanya peluang masuknya pekerja ilegal, imigran gelap dengan cara menyuap birokrasi. 2. Perdagangan narkoba, prostitusi dan kegiatan ilegal lainnya yang dilakukan orang asing di Indonesia. 3. Kaki tangan kekuatan asing yang duduk di dalam pemerintahan yang mengambil keuntungan atas kelemahan sistem negara.
Demikian Pak Presiden Joko Widodo, sedikit gambaran terkait kekuatiran adanya serbuan jutaan pekerja asing yang akan menggusur nasib dari para pekerja bangsa kita sendiri.
Setelah industri nasional kita tergusur oleh gempuran produk impor industri China, kini pekerja atau buruh kita harus menerima nasib digusur oleh TKA adalah sebuah kekuatiran yang masuk akal.
Kini, jangankan menjadi tuan di negeri sendiri, bahkan hak untuk menjadi kuli di dalam negeri sendiri saja digusur oleh impor kuli dari China.
Kita tidak anti terhadap asing, tapi dengan sistem negara yang lemah dan kepemimpinan nasional yang tak berdaya dan tak bermoral, serbuan TKA China dan asing lainnya sangat membahayakan masa depan bangsa Indonesia, dapat mengubah Indonesia menjadi surga kejahatan transnasional dan medan pertarungan ekonomi dan politik antara berbagai kekuatan negara.
Semoga membantu kita untuk tetap eling lan waspodo, ingat dan waspada terhadap datangnya ancaman yang sedang mengurung kita.
Oleh Salamuddin Daeng
Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Jakarta