KedaiPena.com – Walaupun mengharapkan pelepasan hak partisipasi atau Participating Interest (PI) Shell ke Pertamina sebesar 35 persen di Blok Masela dapat diselesaikan pada bulan ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan tidak akan mencampuri urusan tersebut. Karena hal tersebut merupakan urusan bisnis antar keduanya.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menegaskan akan mengedepankan business-to-business (B to B) dalam proses pelepasan hak partisipasi di Blok Masela.
“Pemerintah mengedepankan B2B karena ini akan baik. Baik bagi Shell dan baik bagi yang akan masuk dan baik bagi Pemerintah itu dikedepankan pertama. Makanya sebaiknya diselesaikan secara B2B, kalau cepat Juni ini best scenario,” kata Tutuka dalam salah satu acara, Selasa (6/6/2023).
Ia juga menyatakan tak akan mencampuri terkait harga yang ditawarkan oleh Shell kepada Pertamina. Hanya pemerintah ingin memastikan bahwa proyek ini dapat segera berjalan.
“Angkanya juga diserahkan B2B detailnya pasti ada itu antar perusahaan. Tinggal hitungan bulan Juni ini tidak lama dan itu lebih pasti,” ucapnya.
Sebenarnya, Pertamina bisa saja mendapatkan Blok Masela tanpa mengeluarkan uang sekalipun melalui sebuah penugasan yang dilakukan pemerintah.
Pasalnya, apabila dalam waktu lima tahun sejak rencana pengembangan (Plan of Development/ PoD) ditandatangani pada 2019 lalu dan kegiatan di Blok Masela tak menunjukkan hasil, maka negara berhak mengambil kembali hak pengelolaan Blok Masela.
Laporan: Ranny Supusepa