KedaiPena.Com – Pemerintah melalui Kementrian Kordinator Bidang Perekonomian mengaku tengah menyiapkan Standar Kelapa Sawit Berkelanjutan.
Demikian dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat menerima delegasi perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Indonesia Palm Oil Pledge (IPOP) di Jakarta, Rabu (29/6).
“Pemerintah sedang menyiapkan standar perkebunan yang baik untuk rakyat maupun untuk perusahaan kelapa sawit, khususnya untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan,†kata Darmin.
Dikatakan, pemerintah juga akan selalu meningkatkan prinsip-prinsip keberlanjutan sesuai dengan perkembangan pasar internasional. Adapun pihak produsen dan pihak konsumen harus bersama-sama bertanggung jawab terhadap terwujudnya praktik kelapa sawit berkelanjutan.
Untuk mendukung terwujudnya praktik kelapa sawit yang berkelanjutan itu, lanjut Darmin, perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam IPOP telah menyatakan kesediaannya bekerjasama dengan Pemerintah Republik Indonesia. Yakni dengan melebur ke dalam platform kelapa sawit yang yang berkelanjutan dengan memperkuat standar Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).
“Untuk itu, perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam IPOP menyatakan dengan senang hati bekerjasama dengan Pemerintah Republik Indonesia dan semua pemangku kepentingan untuk mendorong platform kelapa sawit yang berkelanjutan,†pungkas Darmin.
Lebih jauh Darmin mengungkapkan, ISPO sebagai standar tunggal sawit berkelanjutan di Indonesia akan diperkuat dengan mengadopsi best-practices standar internasional yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia. Standar ini menurut ia diperlukan agar produk sawit Indonesia dapat bersaing di pasar internasional sejalan dengan kepentingan strategis Republik Indonesia.
Dijelaskan, ISPO merupakan standar yang mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian nomor 19/Permentan/OT.140/3/2011 yang diterbitkan untuk memenuhi standar keberlanjutan sebagaimana amanah UUD 1945. ISPO merupakan mandatory bagi perusahaan kelapa sawit mulai dari hulu atau kebun hingga hilir atau pengolahan hasil.
“Penguatan ISPO ini bersama seluruh pemangku kepentingan antara lain produsen, konsumen, LSM, dan pemangku kepentingan lainnya,†katanya.
Hadir dalam delegasi perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Indonesia Palm Oil Pledge (IPOP) itu antara lain Wilmar, Cargill, Asian Agri, Sinar Mas, Astra Agro, dan Musim Mas.
Turut hadir Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofjan Djalil, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, dan Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
(Dom)