KedaiPena.com – Walaunpun keinginan pemerintah untuk memberikan manfaat optimal bagi para pensiunan adalah benar, tapi Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyatakan penerapannya harus mempertimbangkan kondisi daya beli kelas menengah ke bawah.
Ia menyatakan saat ini daya beli kelas menengah ke bawah sedang mengalami penurunan, ditakutkan penerapan program pensiun tambahan ini akan semakin membebani masyarakat.
“Sekarang ini yang harus kita perhatikan juga kan menurunnya daya beli kelas menengah. Kalau menurunnya daya beli kelas menengah ditambah lagi dengan iuran untuk pensiun itu saya kira terlalu berat untuk sekarang,” kata Muhadjir, di Istana Negara, ditulis Kamis (12/9/2024).
Ia menyebutkan dirinya berupaya untuk menjaga dampak penerapan program pensiun tambahan ini, agar tak menekan ke kelas paling bawah, kelas miskin dan sangat miskin.
“Untuk saat ini Alhamdulillah kan, masih bisa kita tahan di level namanya aspiring middle income/middle class itu,” imbuhnya.
Muhadjir mengakui bahwa program ini bagus untuk hari tua para pekerja, tapi berat untuk dilaksanakan saat ini.
“Kalau untuk yang berpensiun ya bagus untuk masa depan hari tuannya,” kata Muhadjir.
Lebih lanjut, ia mengatakan program jaminan hari tua saat ini seharusnya sudah cukup jika dijalankan dengan baik.
“Namun sayangnya saat ini belum berjalan baik karena gaji karyawan yang masih rendah,” tandasnya.
Seperti diketahui, saat ini kelompok pekerja sudah dibebankan program Jaminan Hari Tua (JHT) dari BPJS Ketenagakerjaan. Program itu mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kematian (JKM).
Laporan: Ranny Supusepa