KedaiPena.Com- Langkah pemerintah yang meminta agar SPBU jaringan milik swasta yakni Vivo menaikkan harga BBM menyisahkan pertanyaan besar bagi sejumlah kalangan. Salah satunya ialah kalangan eksponen 98 dari Barisan Jaringan Organisasi Kampus ’98 atau BJORKA ’98.
Perwakilan BJORKA 98 yakni Bungas T. Fernando Duling heran dengan langkah pemerintah meminta SPBU Vivo untuk menaikkan harga BBM. Nando sapaanya mempertanyakan apakah Vivo begitu saja menerima permintaan pemerintah untuk menaikkan harga BBM.
“Yang menjadi pertanyaan adalah ketika ini dinaikan apakah Vivo begitu saja terima. Gratis atau apakah ada kompensasi?,” ungkap Nando dalam sebuah diskusi yang digelar di Cafe “Seemed To Dream, Jakarta, Minggu,(18/9/2022).
Nando pun yakin jika kompensasi yang diterima Vivo dari pemerintah untuk turut menaikkan harga BBM bukan merupakan uang. Pasalnya, jika kompensasi yang diterima Vivo uang maka akan dipertanyakan ke DPR.
“Tentunya gak mungkin kompensasi uang, karena kalau uang akan dipertanyakan ke DPR. Jadi seperti itu,” beber Nando.
Nando mengatakan, kehadiran SPBU Vivo yang menjual BBM dengan harga di bawah Pertamina telah menunjukkan lemahnya Undang-Undang Sumber Daya Alam yang dimiliki Indonesia.
“Yang jelas UU Sumber daya alam kita sangat lemah, jadi disitu. Kita tidak tahu apakah energi kompensasinya (atau apa) jadi disitu,” pungkas Nando.
Diketahui, Setelah menaikkan harga Pertalite dan Solar, pemerintah melalui Kementerian ESDM juga meminta SPBU Vivo menaikkan harga BBM RON 89 atau selisih satu angka oktan dengan Pertalite yang saat ini dijual dengan harga Rp 8.900 per liter.
Harga ini merupakan harga baru per 1 September 2022 dari sebelumnya Rp 9.900. Manajemen Vivo sendiri akhirnya buka suara terkait kenaikan harga produk BBM Revvo 89 menjadi Rp 10.900.
Vivo menyatakan akan menghabiskan stok BBM Ron 89. Manajemen VIVO mengatakan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk menghapus penjualan BBM beroktan rendah pada 31 Desember 2022. BBM Revvo 89 termasuk di dalamnya.
“Untuk mematuhi kebijakan pemerintah, PT Vivo Energy Indonesia telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghabiskan persediaan Revvo 89 kami pada akhir tahun ini,” tulis manajemen, Selasa (6/9/2022).
Laporan: Tim Kedai Pena