KedaiPena.com – Rencana menaikkan harga BBM untuk mengurangi beban pada APBN, sepertinya masih terus fokus pemerintah. Pentingnya menjaga APBN dan kepentingan masyarakat, menjadi bahan pertimbangan utama bagi pemerintah untuk memutuskan.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, yang menyatakan bahwa rencana kenaikan harga BBM mengemuka lantaran beban subsidi yang ditanggung APBN besar hingga Rp500 triliun.
“Mengenai kenaikan BBM, itu kan memang beban subsidi negara itu kan besar sekali. Subsidi kita itu lebih dari Rp500 triliun. Jadi kalau ada kenaikan lagi, ini memang bagaimana kita supaya subsidi ini bisa sustain, bisa berlanjut,” kata Ma’ruf Amin, dikutip dari akun Kepresidenan, ditulis Minggu (21/8/2022).
Ia menyatakan hingga saat ini, pembahasan mengenai kenaikan harga BBM ini masih dibicarakan oleh Presiden dan para menteri terkait.
“Ini sedang dipikirkan. itu masih dalam penggodokan, masih dalam pembahasan,” ucapnya.
Senada, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan pemerintah belum akan menaikkan harga BBM dalam waktu dekat.
“Pemerintah masih mengkaji. Masih disampaikan beberapa skenario. Tidak pada kuartal III (2022). Masih menunggu rapat dengan Bapak Presiden,” kata Airlangga.
Ia menambahkan pemerintah juga sedang merancang subsidi perorangan. Kemudian penggunaan aplikasi MyPertamina juga akan tetap digunakan.
“Jadi nantinya penyaluran subsidi menggunakan nomor kendaraan. Pemerintah kini sedang mengumpulkan data tersebut,” tuturnya singkat.
Laporan: Ranny Supusepa