KedaiPena.Com – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KementerianPUPR), melakukan Kick Off Meeting (Rapat perdana) tentang pengembangan Housing and Real Estate Information System (HREIS) atau Sistem Informasi Perumahan dan Real Estate di kantor Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan, KementerianPUPR, ditulis Senin (10/4).
Rapat dimaksud dipimpin oleh Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan, KementerianPUPR, Lana Winayanti. Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan menyambut baik kerjasama yang dilakukan antara pemerintah dalam hal ini KementerianPUPR dengan World Bank (Bank Dunia) untuk mengembangkan Program HREIS melalui National Affordable Housing Program (NAHP). “Saya menyambut baik dukungan teknis Bank Dunia dalam rangka pengembangan HREIS, karena merupakan bagian penting dari reformasi kebijakan perumahan di Indonesia. Sistem informasi perumahan dan realestate sangat diperlukan, untuk mendapat gambaran pasar perumahan (supply dan demand) yang utuh, sebagai masukan untuk penyusunan kebijakan dan programâ€, ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan, Lana Winayanti.
Selain itu, Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan pun mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan gambaran mengenai pembangunan perumahan, Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan telah melakukan rapat koordinasi pemetaan potensi pembangunan perumahan dengan pemerintah daerah, pengembang dan stakeholder lain bidang perumahan.
Terkait pembangunan perumahan, menurut Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan, Lana Winayanti, saat ini banyak data dan informasi perumahan masih tersebar di berbagai pemangku kepentingan (pemerintah, pengembang, produsen, litbang, asosiasi broker dsb) yang menyulitkan masyarakat yang membutuhkan data dan informasi tersebut, ungkap Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan.
Pada akhirnya Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan mengingatkan kembali bahwa Program HREIS yang ditunjang oleh sistem informasi teknologi sangat penting. “HREIS ini dapat membantu pemerintah, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan bidang perumahan lebih memahami kondisi dan kebutuhan perumahan di daerah. Informasi yang dikumpulkan di HREIS akan membantu penyusunan kebijakan/program, dan penetapan target perumahan yang lebih baik lagi. Selain itu, HREIS dapat memperkuat system pengendalian program perumahan untuk MBRâ€, terang Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Di sisi lain, Dao Harrison, perwakilan dari World Bank mengatakan bahwa Program HREIS sangat bagus karena dapat berfungsi sebagai pusat pengetahuan dimana di beberapa negara pun informasi mengenai perumahan tidak terpusat. “Program HREIS ini juga dapat memberikan informasi untuk memahami arah dari pasar perumahan dan juga investasi bidang perumahan. Selebihnya, program ini juga dapat membantu pemerintah maupun stakeholder bidang perumahan dalam menetapkan atau mengontrol seberapa baik kebijakan bidang perumahan untuk masyarakatâ€, tutur Dao Harrison.
Hal senada disampaikan juga oleh Samma Kitsin, narasumber dari Thailand yang membagikan pengalamannya di bidang Real Estate. “Data dan informasi yang terkumpul pada Sistem Informasi Perumahan dan Real Estate, Kami bagikan kepada pengambil kebijakan, publik dan juga para stakeholder bidang perumahan untuk memahami pasar real estateâ€, terang Samma Kitsin.
Laporan: Anggita Ramadoni