KedaiPena.com – Di bawah kepemimpinan visioner Wali Kota Dr. Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, Kota Semarang memasuki tahun 2025 dengan rekam jejak capaian yang membanggakan di tahun 2024.
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang tidak hanya merayakan keberhasilan yang telah diraih, tetapi juga dengan mantap melangkah ke depan dengan rencana strategis yang inovatif dan berkelanjutan.
Walkot Ita menyatakan semua ini adalah bukti nyata komitmen Pemkot untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjaga kelestarian lingkungan, dan menjadikan Semarang sebagai kota yang berdaya saing global. Salah satu capaian monumental Pemkot Semarang adalah pengendalian banjir dan rob yang efektif.
“Semarang berhasil menanggulangi permasalahan klasik banjir dan rob dengan langkah-langkah strategis. Optimalisasi 50 rumah pompa berkapasitas total 100.000 liter per detik, pembangunan Waduk Kaligawe, serta normalisasi sungai-sungai vital seperti Kali Babon dan Kali Bringin, telah memberikan dampak signifikan dalam mengurangi risiko banjir dan memperkuat ketahanan kota terhadap dampak perubahan iklim,” kata Walkot Ita, dalam keterangannya, Jumat (10/1/2025).
Kedua, pendidikan dan kesehatan yang merata dan berkualitas. Pemkot Semarang menunjukkan komitmen kuat dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui sektor pendidikan dan kesehatan. Peluncuran platform “BAMBU APUS” (Basis Masyarakat Bantu Anak Putus Sekolah) merupakan inovasi berbasis pemberdayaan masyarakat untuk menekan angka putus sekolah.
Program Sekolah Swasta Gratis yang menjangkau 32 PAUD, 47 SD, dan 42 SMP, membuktikan keberpihakan Pemkot pada akses pendidikan yang merata. Di bidang kesehatan, keberhasilan menurunkan angka stunting dari 1,66 persen (2022) menjadi 0,97 persen (2024) melalui program Rumah Gizi dan pendekatan lintas sektor merupakan pencapaian yang luar biasa.
Ketiga, ekonomi yang tumbuh dan ketahanan pangan yang terjaga. Di tengah dinamika ekonomi global, Semarang mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang solid sebesar 5,36 persen, melampaui rata-rata nasional. Pengembangan urban farming, dukungan bagi petani milenial, dan implementasi program Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di Jatibarang merupakan solusi inovatif yang berkontribusi pada ketahanan pangan dan ekonomi kota.
Keempat, pengakuan nasional dan internasional. Kerja keras dan inovasi Pemkot Semarang diakui melalui raihan lebih dari 20 penghargaan bergengsi, termasuk “Penghargaan Kota Terbaik dalam Stabilitas Pasokan Pangan” dan predikat “Kategori Kota Layak Anak Utama”.
“Penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus berbenah dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” ujarnya.
Walkot Ita menyebutkan dengan pondasi yang kuat, Pemkot Semarang telah menyiapkan rencana strategis yang ambisius untuk tahun 2025. Yang pertama adalah infrastruktur publik yang modern dan terintegrasi.
“Pembangunan jalur khusus Bus Rapid Transit (BRT) atau Dedicated Lane sepanjang 17,4 km yang menghubungkan Simpang Ngaliyan hingga Simpang Fatmawati, dengan investasi sebesar Rp 1,8 triliun, akan meningkatkan konektivitas dan efisiensi transportasi publik. Penyelesaian proyek transportasi yang didukung pinjaman dari KfW Jerman juga menjadi prioritas,” ujarnya lagi.
Kedua, normalisasi Sungai Plumbon untuk mitigasi bencana. Pemkot mengalokasikan Rp251,1 miliar untuk normalisasi Sungai Plumbon yang meliputi rehabilitasi alur sungai, perkuatan tanggul, dan penerapan solusi berbasis alam (nature-based solutions) untuk meminimalkan risiko banjir.
Ketiga, fasilitas kesehatan yang mumpuni. Pembangunan tahap kedua gedung layanan kanker terpadu dan pembangunan ruang rawat inap di RSUD tipe D akan memperkuat kapasitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
Keempat, gerakan zero stunting dan penguatan ketahanan sosial. Program Rumah Pelita akan diperluas jangkauannya, dan sinergi dengan sektor swasta melalui program CEMPAKA akan digalakkan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pencegahan stunting.
Program kelima adalah keberlanjutan lingkungan sebagai prioritas. Revitalisasi tambak melalui budidaya nila salin dan optimalisasi Bank Sampah Induk, serta pengolahan sampah plastik menjadi BBM dengan teknologi pyrolysis Faspol 5.0, menunjukkan komitmen Pemkot terhadap ekonomi sirkular dan pelestarian lingkungan,” kata Walkot Ita.
Ia menegaskan bahwa seluruh capaian di tahun 2024 adalah hasil kerja keras dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat.
“Saya mengajak seluruh pihak untuk terus bersinergi dan berinovasi demi mewujudkan Semarang yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan di tahun 2025 dan seterusnya,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa