KedaiPena.Com – Kebijakan pemberlakuan Pemerintah Pusat mengenai minyak goreng subsidi Rp14 ribu per liter ternyata belum menyentuh wilayah pasar tradisional Kota Tangerang Selatan.
Salah seorang pedagang Arief (24) menjelaskan harga minyak goreng yang tidak kunjung turun dan tidak ada sosialisasi dari Pemerintah Daerah atau inas-dinas terkait.
“Dinas bersangkutan belum sosialisasi kepada kami, saat ini para pedagang berpatokan dengan harga Rp22 ribu untuk satu liternya,” ujarnya, kepada wartawan, Kamis (20/1/2022).
Walaupun ia mengatakan langkah pemerintah yang akan memberikan minyak subsidi kepada pedagang sudah bagus. Karena banyak dari konsumen mengeluh soal kenaikan harga.
“Kendati jika betul benar terjadi wacana Pemerintah tersebut berarti bagus. Sebab semenjak adanya kenaikan harga minyak goreng, banyak pembeli mengeluh dan pedagang tentunya merasa kasihan,” tutupnya.
Sebelumnya pemerintah telah memutuskan untuk meningkatkan upaya menutup selisih harga minyak goreng demi memenuhi kebutuhan rumah tangga, industri mikro, dan industri kecil. Kebijakan ini didasarkan atas hasil evaluasi yang mempertimbangkan ketersediaan dan keterjangkauan harga minyak goreng bagi masyarakat.
Menindaklanjuti kebijakan sebelumnya, pemerintah memastikan kembali agar masyarakat dapat memperoleh harga minyak goreng kemasan dengan harga terjangkau Rp14 ribu per liter.
“Upaya menutup selisih harga ini tidak hanya diberikan untuk minyak goreng kemasan 1 liter, tetapi juga diberikan untuk minyak goreng dalam kemasan 2 liter, 5 liter, dan 25 liter. Dalam rapat ini diputuskan bahwa untuk selisih harga minyak goreng akan diberikan dukungan pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar Rp7,6 triliun,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketika memimpin Rapat Komite Pengarah BPDPKS, Selasa (18/01).
Laporan : Sulistyawan