KedaiPena.Com – Politikus Partai Gerindra, Heri Gunawan mengatakan, saat ini Indonesia tidaklah bisa berbangga diri dengan pertumbuhan ekonomi yang belum mampu melaksanakan tugas konstitusionalnya sepenuhnya.
Demikian dikatakan Heri saat menanggapi tulisan Kolumnis South China Morning Post, Jake Van Der Kamp  yang menyoroti pernyataan Presiden yang menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah ketiga terbesar setelah India dan Cina.
“Pemerintah jangan hanya mengejar pertumbuhan yang tinggi. Tapi, juga harus melihat dampak pertumbuhan tersebut terhadap pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan,” beber Heri saat dihubungi KedaiPena.Com melalui pesan singkat, Sabtu (6/5).
Selain itu, kata Heri, Pemerintah pun musti realistis dalam mematok pertumbuhan ekonomi dan secara jujur mengakui bahwa sejak krisis 1998 ini belum ada capaian ekonomi yang berkualitas dan sesuai dengan tugas konstitusional yang seharusnya.
“Investasi harus menjadi perhatian yang serius sebagai tulang punggung ekonomi. Terkait rasio tabungan terhadap PDB yang berada di level 34 persen, itu adalah salah satu cara untuk menopang kebutuhan investasi,” jelas Heri.
“Dan yang diperlukan sekarang adalah bukan sekadar angka-angka di kertas, tapi eksekusi yang konkret. Selanjutnya pemecahan atas masalah investasi harus sungguh-sungguh seperti penyederhanaan izin dan fasilitasi penyelesaian permasalahan yang dihadapi investor harus menjadi fokus pemerintah baik di pusat dan di daerah,” sambung Legislator asal Jawa Barat tersebut.
Pemerintah pusat pun, lanjut Heri, harus mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah. Koordinasi dan sinergi yang baik antara pusat dan daerah harus terbangun dengan baik. Masih banyak daerah-daerah yang belum mengadopsi langkah-langkah debirokratisasi di pusat.
“Berhentilah berpolemik dan membangun pencitraan dengan memosisikan diri sebagai korban sebagaimana kasus tulisan pengamat ekonomi di South China Morning Post, Jake Van Der Kamp,” tandas Anggota Komisi Keuangan DPR ini.
Laporan: Muhammad Hafidh