KedaiPena.Com – Guru Besar Insititut Pertanian Bogor (IPB) Hermanto Siregar menilai, jika rencana penggunaan dana perekonomian ekonomi nasional atau PEN untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) kurang tepat.
“Menurut saya penggunaan dana PEN untuk pembangunan IKN kurang tepat,” ujar Hermanto sapaanya, Jumat, (21/1/2022).
Hermanto mengakui, jika anggaran pendapatan pemerintah saat ini sangat ketat. Sehingga, kata Hermanto, pemerintah harus dapat menentukan skala prioritas.
“Kita semua paham bahwa anggaran pendapatan pemerintah sangat ketat, sehingga skala prioritas harus benar-benar diterapkan,” jelas Hermanto.
Hermanto menambahkan, seyoganya pemerintah dapat mempriotaskan anggaran untuk sektor kesehatan dan penanggulangan COVID-19 terlebih dahulu.
“Lalu pada pemulihan ekonomi nasional antara lain meningkatkan daya beli masyarakat kelas bawah, mengurangi tingkat pengangguran, membantu usaha mikro-kecil untuk bangkit, menjaga kestabilan sektor jasa keuangan dan perbankan, dan lain-lain,” jelas Hermanto.
Hermanto menegaskan, jika hal tersebut sudah terwujud, baru lah pemerintah dapat menggunakan APBN untuk pembangunan IKN.
“Dipastikan dulu COVID-19 benar terkendali dan perekonomian pulih. Sebab, saya tidak melihat adanya hal yang mendesak segera membangun IKN,” pungkas Hermanto.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan ingin menggunakan anggaran pemulihan ekonomi nasional atau PEN, yakni dalam pos program penguatan ekonomi senilai Rp178,3 triliun untuk pembangunan ibu kota negara atau IKN.
Hal tersebut disampaikan oleh Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR pada Rabu (19/1/2022). Rapat tersebut membahas evaluasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2021, program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021, serta rencana APBN dan PEN 2022.
Laporan: Muhammad Lutfi