KedaiPena.Com – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah menyesalkan adanya jamaah haji Indonesia yang tertangkap oleh imigrasi Kerajaan Arab saudi karena menggunakan passpor palsu dan lewat Filipina.
Terungkapnya 177 WNI yang akan berangkat haji melalui Filipia merupakan puncak gunung es dari lemahnya pengelolaan Haji di Indonesia.Â
Fitrah Bukhari, Sekretaris DPP IMM Bidang Taligh dan Kajian Keislaman mengatakan, praktik seperti ini diyakini bukan yang pertama kali, hanya saja baru terungkap. Ini tanda bahwa Kementerian Agama lemah dalam melakukan pengawasan.
Seperti diketahui bersama, Kementerian agama selaku Operator, Regulator dan Supervisor pengelolaa haji membuat kemenag tidak fokus lagi dalam melayani jemaah haji karena fungsi yang sedemikian banyak.
Mahasiswa Program Doktor Hukum UII Jogjakarta ini menambahkan, seharusnya Pemerintah memberikan sosialisasi massif kepada umat Islam tentang pentingnya pergi haji dari jalur yang resmi.
“Jangan sampai ingin ibadah, tapi melakukan dengan cara-cara yang salah,” sambung dia dalam keterangan resmi yang diterima KedaiPena.Com, ditulis Selasa (23/8).
Hal tersebut terjadi karena lamanya daftar tunggu jemaah haji. Seharusya Pemerintah Indonesia melakukan lobi dengan Kerjaan Arab Saudi.
“Hal ini penting dilakukan, mengingat jemaah haji Indonesia merupakan jemaah haji terbanyak di dunia, harusnya pemerintah mampu menekan kerajaan arab saudi untuk memberikan kebijakan afirmatif bagi jemaah haji asal Indonesi,” tandas Fitrah.
(Prw)