KedaiPena.Com – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid berharap penetapan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila, tidak sekadar seremonial semata. Seharusnya, penetapan tersebut dapat diamalkan secara kolektif semua elemen masyarakat, khususnya oleh pemerintah, dalam kehidupan sehari-hari
“Konsekuensi kolektif dari penetapan hari Pancasila ini semua elemen, terutama pemerintah harus lebih serius mengamalkan Pancasila dalam perilaku sehari-hari. Sila-sila Pancasila harus menjadi tolak ukur kepribadian dan karakter bangsa,” jelas Hidayat saat Sosialisasi Empat Konsensus Dasar Bernegara MPR RI di Kompleks Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (4/6).
Dalam acara yang diselenggarakan oleh Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (BKRPMI) ini, Hidayat juga berpesan agar para remaja masjid perlu menghayati nilai-nilai Pancasila.
“Jika tidak pemuda dan remaja yang memahami Pancasila lalu siapa lagi. Lama-lama Pancasila bisa hilang jika tidak dipahami dan diamalkan,” tegas Legislator PKS dari Daerah Pemilihan Jakarta II ini.
Hidayat menilai saat ini banyak paham atau gerakan yang bertolak belakang dengan Pancasila. Di satu sisi, pemerintah terkesan tidak memberikan perhatian serius dari pemerintah untuk menindak tegas.
“Contohnya, Komunisme dan gerakan LGBT yang mulai marak di Indonesia. LGBT sudah mendeklarasikan eksistensinya, tapi tidak ada tindakan keras atau hukuman kepada mereka padahal mereka jelas-jelas sangat mengingkari Pancasila,†tegas Hidayat.
Oleh karena itu, dengan adanya forum sosialisasi ini, Hidayat berharap para pemuda Islam tidak terpancing akan hasutan untuk mempertentangkan antara Agama dengan Pancasila. Sebab, di dalam Pancasila juga terkandung nilai-nilai Pancasila. Begitu sebaliknya.
“Sosialisasi mengajak semua kembali memahami nilai-nilai luhur bangsa dan Pancasila di dalamnya ada nilai-nilai agama,” ajak Hidayat.
(Prw/Rinto)