KedaiPena.com – Anggota komisi VII DPR RI, Harry Poernomo mengatakan, seharusnya Pemerintah dapat mencari jalan keluar atas lambatnya pembangunan ‘smelter’ yang dijanjikan oleh PT Freeport Indonesia yang telah menyebabkan kerugian yang cukup banyak.
“Kalau ‘smelter’ dianggap menguntungkan, walau tidak di atur UU, Pemerintah seharusnya dapat mencari jalan keluar. Dengan membentuk satu konsorsium antara BUMN aneka tambang dengan perusahaan tambang untuk berinvetasi dengan membangun ‘smleter’ secara bersama-sama sehingga dapat dipakai secara bersama-sama,” ujarnya kepada KedaiPena.com di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/8).
Dan nantinya, bila pembangunan smelter tersebut telah selesai, maka segala hasil tambang yang sudah jadi akan dikirim seluruhnya ke situ.
“Oleh karena itu saya meminta Pemerintah ke depanya harus realistis. Sebab menurut saya, Undang-undang yang mengwajibkan setiap perusahaan untuk membangun ‘smelter’ sangatlah tidak ekonomis dan merugikan jadi seharusnya pemerintah dapat lebih realistis,” tutur politisi Partai Gerinda tersebut.
“Ke depannya tanpa mengurangi atau mundur dari semangat hilirisasi, pembangunan smleter harus terus dilaksanakan. Dan pada Undang-undang Minerba yang sedang dievaluasi akan disempurnakan dan membahas terkait pembangunan ‘smelter. Agar ke depannya tidak kembali merugi,” tandasnya.
(Prw/Apit)