KedaiPena.Com – Pemerintah seharusnya bisa belajar dalam kasus warga China yang membawa benih dan tanaman Cabai yang mengandung bakteri berbahaya.
Karena, dalam masa perang modern yang makin menjadi-jadi ini, sudah waktunya dibangun perspektif yang luas tentang kedaulatan pangan bangsa.
“Paling tidak ada beberapa perspektif yang musti pemerintah pahami dan lakukan dalam menyikapi berbagai persoalan kedaulatan pangan termasuk kasus di Bogor tersebut,” ungkap anggota komisi XI DPR RI, Heri Gunawan saat di hubungi wartawan di Jakarta, Sabtu (17/12).
Kata dia, perlihal pangan harus dipandang tidak saja sebagai barang kebutuhan pokok terbatas soal perut. Tetapi, langsung dengan kedaulatan dan ketahanan nasional.
“Rakyat lapar maka kedaulatan negara terancam. Rakyat sakit gara-gara bakteri maka kemerdekaan negara terancam. Sebab itu, TNI, misalnya, tidak hanya diminta mengurusi distribusi bibit saja, tapi lebih jauh juga musti mampu mendeteksi ancaman yang dilakukan lewat pangan,” tegasnya.
Dia melanjutkan, dalam hal ini perlu dikembangkan perangkat hukum pangan yang lebih ketat. “Di Amerika saja, sektor pertanian dan pangannya dilindungi oleh puluhan undang-undang yang detil dan sangat teknis,” ungkapnya.
“Terakhir, soal pangan adalah soal politik. Sebab itu, segala bentuk kebijakan baik teknis maupun non teknis harus dibangun secara sinergis dan fokus antara kementerian dan lembaga salah satunya dengan paradigma politik yang berpihak pada kepentingan nasional,” pungkas Heri.
Laporan: Muhammad Hafidh