KedaiPena.Com – Pemerintah diminta segera melakukan langkah antisipasi terkait meningkatnya kasus Covid-19 pada anak pasca diterapkannya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Karena, berdasarkan laporan di lapangan, mulai terjadi kasus hingga klaster Covid-19 di beberapa sekolah.
“Pemerintah harus segera lakukan langkah antisipasi agar kasus Covid-19 pada anak tidak terus meningkat,” kata anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher kepada wartawan, Selasa (28/9/2021).
Netty menjelaskan, sebelumnya sejumlah pihak seperti organisasi guru yang tergabung dalam Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), telah meminta pemerintah menunda PTM.
Semestinya, kata dia, pemerintah mempertimbangkan masukan dari organisasi pendidik sebelum memutuskan penerapan PTM.
“Jangan menutup mata dan telinga dari pertimbangan mereka yang memahami betul kondisi lapangan,” ujar Netty.
Apalagi, berdasarkan data 23 September 2021, vaksinasi anak usia 12-17 tahun dari target 26 juta, baru 12,79% dosis 1 dan 8,84% dosis 2.
“Realisasi vaksinasi bagi anak 12 hingga 17 tahun masih rendah. Artinya, masih banyak anak yang datang ke sekolah dalam kondisi belum divaksin,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Netty, masih banyak sekolah yang belum memenuhi standar kesiapan belajar. Seperti, ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan, ketersediaan fasilitas kesehatan, dan pemetaan warga sekolah. Dan, baru 59 persen sekolah yang mengisi Daftar Periksa Kesiapan PTM.
Hingga saat ini, dengan jumlah terinfeksi mencapai 4.209.403 dan meninggal 141.585 orang, WHO masih menempatkan Indonesia sebagai negara yang harus waspada pandemi.
“Saat ini mobilitas masyarakat makin tinggi, transportasi publik makin padat, mall dan pusat perbelanjaan juga makin ramai. Bahkan anak-anak di bawah 12 tahun pun sekarang sudah dibolehkan memasuki mall dan pusat perbelanjaan. Kondisi seperti ini rawan memicu penularan,” ujarnya.
Politikus PKS ini mengingatkan pemerintah agar mengkaji ulang kebijakan PTM terbatas dan bolehnya anak-anak memasuki mall.
“Antisipasi suasana euforia masyarakat karena turunnya level PPKM di sejumlah daerah. Lakukan upaya maksimal agar tidak membuka ruang bagi munculnya gelombang ketiga. Apalagi varian baru juga sedang mengintai masuk. Jangan buat kebijakan yang membuat kita menuai panen Covid-19” tukasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh