KedaiPena.Com– Aturan terbaru pemerintah mengenai perjalanan menggunakan transportasi umum, baik kereta api, kapal laut dan pesawat terbang menuai respons.
Dalam aturan itu masyarakat tak lagi wajib menunjukkan hasil negatif COVID-19 dari swab test maupun PCR harus tetap dibarengi dengan peningkatan vaksinasi.
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo berpesan, agar aturan tersebut juga dapat dibarengi dengan peningkatan program vaksinasi pemerintah untuk masyarakat.
“Karena secara tidak langsung vaksin yang tidak lengkap atau belum lengkap kan masih 70 persen. Dan saya kira masih cukup jauh dengan vaksin tahap pertama jaraknya, jadi ini sebgai kampanye untuk berbondong-bondong masyarakat untuk bisa vaksin tahap kedua,” ujar dia, Selasa,(8/3/2022).
Rahmad begitu ia disapa menerangkan, jika peningkatan program vaksinasi sendiri juga harus diikurti oleh pemerintah daerah dengan seluruh jajarannya.
“Untuk meningkatkan vaksin lengkap, booster apakah itu cukup belum perlu di tambah menggunakan perubahan prilaku dengan protokol kesehatan,” tegas Rahmad.
Politikus PDIP ini menegaskan,
kira vaksinasi yang tinggi kemudian protokol kesehatan yang kuat dan masif konsisten akan membuat Indonesia dapat mengendalikan COVID-19 dengan baik.
“Sehingga apa yang dilakukan pemerintah dapat di pahami karena itu diikuti dari sisi riset. Tapi kalau tidak diikuti peningkatan vaksin dan protokol kesehatan itu ya harus menjadi perhatian kita bersama,” papar Rahmad.
Selain dengan menggencarkan vaksinasi
pemerintah juga harus memperkuat protokol kesehatan dan tidak boleh abai terhadap prokes.
“Jangan mentang mentang sudah di vaksin abai dan mengahdalkan vaksin saja untuk melawan COVID-19 tidak cukup wajib tetap mengunakan prokes,” jelas Rahmad.
Tidak hanya itu, Rahmad menambahkan, momentum itu juga menjadi awal mula sebelum hidup berdampingan dengan COVID-19.
“Sebelum ditetapkan menjadi endemi dengan mengunakan cara dan catatan buat kita semua vaksinasi lengkap plus boster dan protokol kesehatan,” pungkas Rahmad.
Laporan: Muhammad Hafidh