KedaiPena.Com – Keadilan sosial adalah hal yang tidak bisa putus dibicarakan. Sebab, selama masih ada manusia sebagai makluk sosial, Pancasila dibutuhkan.
Demikian disampaikan Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas dalam diskusi Ngopi Senja di Pamulang, Tangsel, Sabtu (20/2).
“Pancasila harus kita implementasikan dalam seluruh sendi kehidupan, termasuk dalam berbangsa dan bernegara,” tegas dia.
Bicara Pancasila, bicara hak dasar. Dalam sila kelima disebutkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan lambang dalam sila kelima adalah padi dan kapas.
“Artinya, sila kelima lebih dekat dengan pemenuhan kebutuhan pokok dan berkaitan pangan dan papan. Dan artinya lagi, pemerintah harus hadir di masyarakat untuk mencukupi kebutuhan pokok masyarakat. Sayangnya, pada kenyataannya, kita temui banyak rakyat kita tidak cukup secara pangan, maupun secara papan,” imbuh dia.
Jadi, secara umum, Pemerintah gagal dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan. Pemerintah tidak bisa membuat kebutuhan hidup minimum, hanya bisa membuat harga melambung.
“Misalnya saat membuat harga BBM mengikuti pasar dunia, ini berimbas kebutuhan pokok naik. Dan ini akibat liberalisasi ekonomi. Apalagi, saat harga minyak dunia turun, harga BBM pun tidak turun,” Fernando mengurai.
“Demikian juga di papan, di Jawa Barat ada seorang nenek tidak punya rumah yang layak. Tapi kok ada pihak lain yang malah menyediakan rumah. Padahal ini seharusnya tugas pemerintah, tapi Pemerintah tidak sanggup. Ini juga bukti kegagalan Pemerintah,” jelas dia.
“Adil kan tidak harus semua punya motor atau mobil, baru dikatakan adil. Pemerintah harus berbenah, kalau tidak disayang dan tidak diramu, bisa makin hancur negara ini,” tandas dia.
(Prw/Foto: Opung)