KedaiPena.Com – Rencana revisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 menunjukkan pemerintah tidak kredible dalam mengelola anggaran.
Sebab, kata Anggota Komisi XI DPR, Wilgo Zainar, hal tersebut dapat berdampak pada berkurangnya volume belanja negara.
“Saya kira ketidakcermatan pemerintah dalam menetapkan target penerimaan, sehingga berdampak juga pada belanja yang expansive,” ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (13/8).
“Optimisme boleh-boleh saja, namun tetap realistis terhadap realita kondisi perekonomian nasional, regional, dan global yang masih melambat ini,” imbuhnya mengingatkan.
Rencana revisi APBN-P 2016 itu, kata Wilgo, juga menunjukkan kegagalan pengampunan pajak (tax amnesty) yang awalnya diharapkan mendatangkan pemasukan Rp165 triliun dan dapat menambal defisit pendapatan.
“Kita akan lihat progres pada periode I ini. Bila tidak mencapai 40 persen, maka tentunya target Rp165 triliun ini rasanya berat tercapai, karena periodenisasi tahap I adalah pijakan awal dengan rate tebusan terendah baik repatriasi maupun deklarasi,” tukas politikus Gerindra itu.
(apit/tah)