KedaiPena.Com – Pemerintahan Jokowi- Ma’ruf Amin diminta untuk tidak lagi menjadikan isu radikalisme sebagai hal yang berlebihan. Hal itu lantaran akan menghilangkan sejumlah isu yang krusial dan harus mendapat perhatian.
Demikian disampaikan oleh Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil saat menanggapi fokus pemerintahan Jokowi-Ma’ruf terhadap radikalisme.
“Kasihan rakyat Indonesia kalau hanya dijejali dengan isu radikalisme. Padahal jumlah pelakunya sangat sedikit dan gerakan mereka juga sudah mampu dilumpuhkan oleh aparat kepolisian dan militer,” ujar Nasir di Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Anggota DPR ini memahami tidak menafikan bahwa perilaku keagamaan yang menyimpang berpotensi terjadikan radikalisme yang menjurus kepada gerakan teroris.
Namun, kata dia, menjadikan isu radikalisme, apalagi hanya ditujukan untuk identitas dan agama tertentu, sangat kontradiktif dengan upaya membangun harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bagi Nasir, isu radikalisme tidak bisa hanya dilihat dari satu aspek saja, melainkan harus ditinjau dari berbagai sudut.
“Saat muncul radikalisme, justru pemerintah harus bertanya ada apa dengan mengapa perilaku sosial menyimpang itu terjadi,” imbuhnya.
Nasir justru mengaku khawatir bahwa memunculkan isu radikalisme secara berlebihan merupakan upaya untuk menutup kelemahan pemerintah mengatasi sejumlah masalah yang kini membutuhkan perhatian yang serius.
“Saya curiga isu radikalisme ingin menutup berbagai masalah yang kini tidak kunjung tuntas penyelesaiannya,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi